Profil Osvaldo Haay, Amunisi Muda Persija di Final Piala Menpora

KOMPAS.com - Osvaldo Haay menjadi salah satu pemain tak tergantikan di skuad Persija Jakarta pada turnamen Piala Menpora 2021.

Persija akan menghadapi Persib Bandung pada final Piala Menpora 2021. Leg partama partai puncak turnamen pramusim tersebut bakal digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Kamis (22/4/2021).

Sosok Osvaldo Haay menjadi pemain Persija yang wajib diwaspadai Persib pada laga final Piala Menpora 2021.

Sepanjang turnamen, Sudirman selaku pelatih Persija selalu memberi kepercayaan kepada Osvaldo.

Winger kelahiran Jayapura itu selalu bermain penuh pada enam pertandingan Piala Menpora yang ia lakoni.

Dari enam laga tersebut, Osvaldo berhasil membukukan dua gol.

Baca juga: Profil Wander Luiz, Bomber Ganas Persib yang Bikin Maung Bandung Mengaum di Piala Menpora

Koleksi gol pemain berusia 22 tahun itu sama dengan jumlah gol penyerang utama Persija, Marko Simic.

Selama turnamen Piala Menpora 2021, Osvaldo Haay kerap dipasang di sektor sayap penyerangan Macan Kemayoran, julukan Persija.

Kehadiran Osvaldo menambah sengatan Persija di sisi sayap yang juga memiliki winger kencang, Riko Simanjuntak.

Satu hal yang membuat Osvaldo patut mendapatkan perhatian ekstra dari lini belakang Persib adalah kemampuannya menusuk dan mencari ruang tembak.

Melansir statistik Lapang Bola, Osvaldo Haay adalah pemain dengan jumlah tembakan tepat sasaran terbanyak (10) sepanjang gelaran Piala Menpora kali ini.

Apabila Marko Simic kesulitan melepaskan diri dari penjagaan lawan, Osvaldo bisa saja muncul sebagai amunisi rahasia Persija pada pertandingan final Piala Menpora 2021.

Baca juga: Profil Andritany Ardhiyasa, Benteng Terakhir Persija Menuju Final Piala Menpora

Adapun, Osvaldo Haay bergabung dengan Persija Jakarta pada tahun lalu.

Pemain yang sukses menyabet gelar Pemain Muda Terbaik Liga 1 2018 tersebut didatangkan Macan Kemayoran untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2020.

Sebelumnya, jebolan tim muda Persipura Jayapura itu bermain untuk Persebaya Surabaya selama dua musim.