Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Irene Sukandar, Grand Master Indonesia Penantang Dewa Kipas

Kompas.com - 19/03/2021, 17:34 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pecatur putri Indonesia bertitel Grand Master, Irene Kharisma Sukandar, segera melakoni pertandingan ekshibisi versus Dadang Subur "Dewa Kipas".

Nama Dadang Subur pemilik akun catur online bernama "Dewa Kipas" tengah menjadi perhatian beberapa pekan ini.

Pasalnya, Dadang Subur begitu menggemparkan situs catur virtual Chess.com kala membekuk akun GothamChess milik pecatur berlabel International Master (IM), Levy Rozman.

Bahkan, kepiawaian Dewa Kipas dalam memainkan bidak catur secara online kian terlhat saat sempat menyapu bersih kemenangan dalam 27 gim beruntun.

Baca juga: Duel GM Irene Sukandar Vs Dewa Kipas, Pembuktian Si Pendekar Komik

Akan tetapi, semua hal tersebut menimbulkan kontroversi di mana banyak pengamat catur melihat kecepatan dan akurasi permainan Dadang tak wajar.

Pada akhirnya, tim analis algoritma Chess.com pun memblokir akun Dewa Kipar karena dinilai tidak fair play.

Namun, hal itu tidak mencegah banyak warganet yang masih menantikan Dewa Kipas untuk bertanding di dunia nyata.

Sempat menolak tantangan GM Susanto Megaranto dan IM Anjas Novita, kini Dewa Kipas secara resmi akan berduel di papan catur sungguhan.

Baca juga: Alasan Chess.com Yakin Dewa Kipas Melakukan Kecurangan

Dia akan berduel dengan Irene Sukandar yang difasilitasi Deddy Corbuzier dan akan disiarkan langsung viar YouTube miliknya, Senin (22/3/2021).

Nama GM Irene Sukandar sendiri sudah tak asing di dunia catur nasional hingga internasional. Lalu, bagaimana sepak terjangnya?

Profil GM Irene Sukandar

Menurut Harian Kompas pada 11 November 2014, Irene Kharisma Sukandar adalah seorang pecatur putri yang lahir di Jakarta, 7 April 1992.

Awal mula Irene dikenalkan dengan papan catur ketika melihat sang ayah mengajari Kaisar Jenius Hakiki, kakak laki-lakinya, bermain catur.

Baca juga: Bobol Huesca Dua Kali, Messi Punya Akurasi Tinggi ala Dewa Kipas

Irene yang masih berusia 8 tahun juga sering mengantar kakaknya ke sekolah catur tanpa tahu bahwa ia punya bakat dalam bermain catur.

Mulai dari situ, dirinya mulai tertarik melihat jalannya bidak catur. Lalu, sang ayah pun memasukkan dia ke sekolah catur.

Wanita penggemar cerita wayang dan pelajaran sejarah ini mulai berlatih di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, sejak 1999.

Irene lalu tumbuh menjadi pecatur putri yang patut diperhitungkan sejak mulai bersekolah catur.

Maklum, karena pecatur yang akan menginjak usia 29 tahun itu selalu berlatih serius dari Senin-Jumat selama tiga hingga empat jam.

Baca juga: Terkait Polemik Dewa Kipas, Grand Master Irene Kharisma Minta Publik Buka Mata

Begitu tekun dan giat saat berlatih, membuat Irene meraih gelar juara pertama kali ketika masih kelas IV SD.

Demi meningkatkan level permainan dan memperdalam pengalaman, Irene ikut bertarung di sektor putra.

Hasilnya pun berbuah manis, dia meraih beragam prestasi dan penghargaan, baik di dalam maupun luar negeri.

Hebatnya, Irene sukses mendapatkan gelar Master Nasional Wanita Termuda Indonesia dan menduduki peringkat 10 besar.

Ketika masih SMP, Irene dianugerahi gelar Master dari Federasi Catur Dunia (FIDE).

Baca juga: GM Catur Indonesia Siap Wujudkan Mimpi Dewa Kipas alias Dadang Subur

Kemudian, dia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW), mulai Desember 2008.

Kegemilangannya dalam memainkan bidak catur membuat dirinya dipanggil PERSACI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) ke timnas catur Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com