KOMPAS.com - Cabang olahraga atletik mengalami perkembangan pesat memasuki abad ke-19, ditandai dengan berlangsungnya perlombaan rutin di sejumlah negara.
Hingga pada akhirnya perlombaan atletik secara masif menjadikannya sebagai cabang dengan nomor perlombaan terbanyak dalam ajang pesta olahraga Olimpiade modern pada 1896.
Ketika itu, sebanyak 12 nomor pertandingan dari kategori cabang lari, lempar, dan lompat diperlombakan pada perhelatan di Athena, Yunani.
Jumlah tersebut berkembang hingga lebih dari dua kali lipat, menjadi 30 nomor, pada gelaran Olimpiade Stockholm 1912.
Usulan untuk membentuk badan otoritas atletik tingkat dunia baru bisa diwujudkan setelah gelaran Olimpiade modern kelima tersebut.
Induk olahraga Atletik pada awalnya mengambil nama International Amateur Athletic Federation (atau Federasi Atletik Amatir Internasional; IAAF) saat dibentuk pada 17 Juli 1912.
Rapat pembentukan IAAF sendiri berawal di Stockholm, Swedia dengan menghadirkan delegasi dari 17 federasi atletik berbagai negara.
Baca juga: Sejarah dan Macam-macam Nomor Lari di Olimpiade
Adapun, keberadaan IAAF sebagai induk olahraga atletik baru secara sah diresmikan melalui kongres setahun kemudian di Berlin, Jerman.
Organisasi ini pada akhirnya memegang kendali atas regulasi serta perkembangan seluruh nomor dalam cabang olahraga atletik (kategori lari, lempar, dan lompat).
Sehingga, untuk kejuaraan-kejuaraan atletik resmi tingkat internasional, peraturan yang berlaku adalah peraturan yang dikeluarkan oleh IAAF.
Sigfrid Edstrom, asal Swedia, lantas terpilih menjadi Presiden IAAF pertama yang menjabat pada periode 1912 hingga 1946.
Tuntutan perubahan pada pengelolaan cabang olahraga atletik terjadi pada akhir dekade 1980-an, dengan adanya amandemen terkait pemberian uang tampil atau kompensasi kepada atlet yang berlomba.
Hingga pada akhirnya, IAAF menghilangkan unsur kata amatir dalam nama organisasinya menjadi Asosiasi Federasi Atletik Internasional pada 2001 silam.
Penggunaan nama tersebut bertahan hingga 2019, saat muncul ide untuk mengganti nama serta wajah organisasi bernaungnya olahraga atletik itu.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Kerinduan Peraih Medali Emas Lari 10.000 Meter Putra
Badan Atletik Dunia (atau World Athletic) akhirnya terpilih untuk dipakai sebagai jenama baru induk olahraga atletik ini.
Secara resmi pergantian sebutan wadah atletik internasional itu berlaku sejak penyelenggaraan kejuaraan dunia di Doha, Qatar pada 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.