KOMPAS.com - All England 2021 akan digelar mulai Rabu (17/3/2021) hingga Minggu (21/3/2021). Turnamen bulu tangkis tertua ini bakal dilangsungkan di Ulitita Arena Birmingham, Inggris.
Tahun ini merupakan edisi ke-113 turnamen All England. Pada gelaran terakhir, tahun lalu, Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar juara melalui pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Melansir laman resmi All England dan PB Djarum, cikal bakal All England adalah turnamen bulu tangkis pertama yang digelar di Guildford, Inggris, pada 4 April 1899.
Adapun, Guildford merupakan kota yang terletak di wilayah tenggara Inggris. Kota tersebut berjarak sekitar 43 kilometer barat daya London.
Pada tiga tahun pertama penyelenggaraannya, turnamen tersebut dikenal dengan nama The Open English Championsips. Kemudian sejak 1902, nama turnamen berubah menjadi The All England Championships atau yang sekarang disebut All England.
Baca juga: Sejarah Bulu Tangkis Indonesia di All England, Koleksi 48 Gelar
Pertama kali digelar, All England hanya memainkan tiga nomor yaitu ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Barulah pada tahun berikutnya ditambahkan nomor tunggal putra dan putri.
Pada masa lampau, penyelenggaraan turnamen All England sempat diganggu oleh Perang Dunia yang membuatnya dua kali mengalami pembatalan yaitu pada 1915-1919 (Perang Dunia I) dan 1940-1946 (Perang Dunia II).
Sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen All England, Indonesia telah mengoleksi 48 gelar.
Raihan 48 gelar itu membuat Indonesia berada di peringkat keempat dalam daftar negara dengan gelar All England terbanyak, di bawah Inggris (189), Denmark (88), dan China (85).
Gelar pertama Indonesia di All England dipersembahkan oleh Tan Joe Hok pada 1959 melalui nomor tunggal putra.
Pada tahun 1959, Indonesia mengirimkan dua wakil di nomor tunggal putra yakni Tan Joe Hok dan Ferry Sonneville. Keduanya pun berhasil menembus final.
Baca juga: Profil Rudy Hartono, Legenda Bulu Tangkis Indonesia yang Merajai All England
Pada pertandingan puncak di Wembley Arena, London, Tan Joe Hok berhasil mengalahkan Ferry Sonneville dengan skor 15-8,10-15, dan 15-3.
Hingga saat ini, Tan Joe Hok tercatat sebagai salah satu dari lima tunggal putra Indonesia yang berhasil juara All England. Empat lainnya adalah Rudy Hartono, Liem Swie King, Ardy B Wiranata, dan Hariyanto Arbi.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono, merupakan raja tunggal putra All England dengan koleksi delapan gelar juara. Hebatnya, tujuh dari delapan gelar tersebut ia raih secara beruntun dari 1968 hingga 1974.
Selain Rudy Hartono, Indonesia juga memiliki ganda putra legendaris Tjun Tjun/Johan Wahjudi yang mengoleksi enam gelar All England, serta legenda tunggal putri, Susy Susanti, dengan empat trofi juara.
Baca juga: Profil Liem Swie King, Si Raja Smash Pengoleksi Tiga Gelar All England
Berikut pebulu tangkis Indonesia dengan gelar All England terbanyak.
1. Rudy Hartono - 8 gelar (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976)
2. Tjun Tjun/Johan Wahjudi - 6 gelar (1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980)
3. Susy Susanti - 4 gelar (1990, 1991, 1993, 1994)
4. Liem Swie King - 3 gelar (1978, 1979, 1981)
5. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir - 3 gelar (2012, 2013, 2014)