KOMPAS.com - Tim bulu tangkis Indonesia siap beraksi di All England 2021 yang bakal bergulir di Birmingham Arena, Inggris, mulai 17 Maret-21 Maret 2021.
Sebanyak tujuh wakil Tanah Air yang tersebar di lima sektor diturunkan di turnamen level Super 1000 tersebut.
PBSI semula mendaftarkan sembilan wakil yang terdiri dari tiga tunggal putra, tiga ganda putra, dan masing-masing satu di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Namun, Tommy Sugiarto (tunggal putra) dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) memutuskan mundur beberapa hari sebelum keberangkatan tim ke Birmingham, Inggris.
Gregoria Mariska Tunjung ditarik mundur karena mengalami cedera paha, sedangkan Tommy Sugiarto mundur karena alasan pribadi.
Baca juga: Menuju All England 2021, Anthony Ginting Bergelut dengan Kekhawatiran
Indonesia berhasil membawa ulang satu gelar juara di All England 2020 lewat pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Praveen/Melati menjadi kampiun usai menaklukkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, melalui permainan tiga gim.
Ganda campuran peringkat keempat dunia itu akan berupaya mempertahankan titel juaranya di perhelatan All England ke-111.
Melansir situs resmi All England dan National Badminton Museum, turnamen ini pertama kali diselenggarakan di London Scottish Drill Hall pada 4 April 1899 dengan hanya memainkan nomor ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Sektor tunggal putra dan tunggal putri baru dimainkan pada All England 1900.
Sejak saat itu, All England tercatat sudah 110 kali terselenggara dan hanya dua kali mengalami pembatalan pada 1915-1919 (Perang Dunia I) dan 1940-1946 (Perang Dunia II).
Indonesia tercatat mengantongi 48 titel dari 548 gelar juara yang sudah diraih para pebulu tangkis dari berbagai belahan dunia selama 110 kali penyelenggaraan All England.
Melansir laman berbeda, PB Djarum, jumlah tersebut masih di bawah Inggris, Denmark, dan China.
Inggris sejauh ini menjadi peraih gelar terbanyak dengan 189,5 titel. Setengah titel diraih Inggris lewat pasangan ganda yang dimainkan bersama wakil negara lain.
Sementara, Denmark mengoleksi 88 gelar dan China menjadi juara sebanyak 85 kali.