KOMPAS.com - Ancaman kebangkrutan semakin nyata bagi Barcelona. Sebab, klub raksasa Liga Spanyol itu terlilit utang mencapai 1.173 juta euro atau sekitar Rp 20 triliun.
Menurut laporan Mundo Deportivo sebagaimana dilansir Football Espana, Selasa (26/1/2021), kondisi keuangan Barcelona semakin mengkhawatirkan.
Klub berjulukan Blaugrana itu pun disebut sedang berada di ambang kebangkrutan.
Dari total utang Barcelona yang mencapai 1.173 euro, sebanyak 730 juta euro (Rp 12,4 triliun) jatuh tempo dalam jangka pendek.
Sementara, 266 juta euro (Rp 4,5 triliun) yang merupakan utang kepada bank-bank harus dibayarkan pada 30 Juni mendatang.
Baca juga: Pedri Ungkap Resep di Balik Cepatnya Adaptasi di Barcelona
Pada musim 2018-2019, Barcelona sejatinya bisa meraup keuntungan hingga 990 juta euro.
Namun, pada musim lalu, keuntungan Blaugrana turun 14 persen menjadi 855 juta euro.
Barcelona pun mengalami defisit lantaran pengeluaran klub lebih besar dari pemasukan yaitu di angka 955 juta euro.
Media cetak berbasis Catalan, La Vanguardia, minggu lalu menjelaskan bagaimana Barcelona harus membayar utang sebesar 420 juta euro (Rp 7,1 triliun) pada tahun ini atau mereka akan menghadapi kebangkrutan.
Baca juga: Saat Lionel Messi Tak Bermain, Barcelona Selalu Menang...
Sementara, skuad Barcelona pada musim ini telah dikurangi dengan beban gaji mencapai 80 juta euro (Rp 1,3 triliun).
Meski begitu, keuangan Blaugrana disebut masih mengkhawatirkan.
Terkait kondisi finansial Barcelona, Presiden Klub sementara Carlos Tusquets mengatakan bahwa situasinya memang mengkhawatirkan.
Namun, kata Tusquets, Blaugrana masih memiliki harapan.
Baca juga: Junior Firpo Bakal Dilepas, Barcelona Pertimbangkan Rekrut Bek Sayap PSG
"Ini buruk. Ini mengkhawatirkan, tapi penuh harapan," ucap Tusquets dalam wawancara dengan radio RAC1, dilansir Marca.
"Para pemain tidak akan menerima pembayaran bulanan untuk Januari. Mereka memiliki dua pembayaran, pada Januari dan Juli, dan Januari ini mereka tidak akan menerima pembayaran," tuturnya.
"Ini telah ditunda dengan cara yang sama seperti jenis pembayaran lain yang mengalami penundaan, seperti bonus untuk memenangi gelar," ujar Tusquets.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.