Ia juga sempat bersama SV Argon musim 1997-1998 dan Ajax Amsterdam 1998-2000.
Lalu, pemain kelahiran Amsterdam itu kembali lagi ke SV Argon pada 2000-2003, sebelum membela Jong Utrecht.
Melalui channel Youtube Hanif & Rendy Show, Irfan juga menceritakan jika ia punya nasib kurang beruntung di FC Utrecht.
Namun, berbeda dengan Bagus Kahfi, mantan pemain Bali United itu mendapati kesialannya ketika telah berseragam FC Utrecht.
Ia bercerita awalnya semuanya berjalan mulus hingga Irfan Bachdim mampu promosi ke FC Utrecht selaku tim senior.
"Saya di Belanda waktu bermain sepak bola itu usia 18-19 tahun," kata Irfan Bacdhim.
Baca juga: Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia, Sandy Walsh Cetak Gol ke Gawang Standard Liege
"Saya sempat masuk ke FC Utrecht dan bermain di Eredivisie (kasta tertinggi kompetisi Belanda) selama satu pertandingan."
Irfan Bachdim masuk ke FC Utrecht selaku tim senior pada 2007-2009. Menurut beberapa sumber pun ia memang hanya memainkan satu pertandingan selama tiga musim di sana.
Ia melakukan debut selama 90 menit pada 17 Februari 2008, Saat FC Utrecht melawan VVV-Venlo.
Mimpi buruk menerpa Irfan Bachdim ketika ada pergantian pelatih di FC Utrecht.
Irfan yang sudah berkerja amat keras di Jong Utrecht hingga naik ke tim senior harus menerima kenyataan karena sang pelatih anyar enggan memainkannya.
"Setelah musim itu berakhir, pelatih kepala kami diganti."
Baca juga: PSSI Bicara Kemungkinan Timnas U19 Indonesia Melawan Barcelona
"Pelatih baru tidak suka dengan saya, saya turun lagi ke Liga 2 (Jong Utrecht) di sana," ungkap pemain 32 tahun itu.
Setelah terdepak dari FC Utrecht, Irfan Bachdim memutuskan bergabung bersama Haarlem pada musim 2009-2010.
Pada awal musim 2010, ia tetap di Belanda dan kembali ke SV Argon selama setengah tahun.