KOMPAS.com - Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, turut merasa kehilangan atas kepergian legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.
Diego Maradona meninggal dunia dalam usia 60 tahun pada Rabu (25/11/2020) malam WIB.
Cristiano Ronaldo mengunggah fotonya bersama Maradona di akun Instagram dan Twitternya serta menuliskan pesan perpisahan untuk sang legenda.
Ronaldo menyebut bahwa perginya Maradona merupakan kehilangan besar bukan hanya bagi sepak bola, tetapi dunia.
Baca juga: Kata-kata Lionel Messi untuk Kepergian Diego Maradona
Megabintang asal Portugal itu juga mengenang Maradona sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang tidak akan mungkin tergantikan.
"Hari ini saya mengucapkan selamat tinggal kepada teman dan dunia mengucapkan selamat tinggal pada sosok jenius yang abadi," tulis Cristiano Ronaldo.
"Salah satu yang terbaik. Keajaiban yang tak tertandingi. Dia pergi terlalu cepat, tetapi meninggalkan warisan tanpa batas dan kekosongan yang tidak akan pernah terisi."
"Beristirahatlah dengan damai. Anda tidak akan pernah dilupakan."
Hoje despeço-me de um amigo e o Mundo despede-se de um génio eterno. Um dos melhores de todos os tempos. Um mágico inigualável. Parte demasiado cedo, mas deixa um legado sem limites e um vazio que jamais será preenchido. Descansa em paz, craque. Nunca serás esquecido.???????? pic.twitter.com/WTS21uxmdL
— Cristiano Ronaldo (@Cristiano) November 25, 2020
Sebelum meninggal dunia, Diego Maradona sudah beberapa kali masuk rumah sakit sejak 2015.
Maradona dilaporkan pernah menjalani operasi bypass lambung karena menderita berat badan berlebih.
Kemudian pada 2019, ia dua kali masuk rumah sakit. Pertama, ia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan lambung pada 4 Januari 2019.
Setelah itu, ia masuk rumah sakit lagi pada bulan Juli setelah merasakan sakit di lutut kanannya sehingga tidak bisa bergerak normal.
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic: Maradona Tidak Mati, Dia Abadi...
Pada 2020, Maradona dilarikan ke rumah sakit La Plata di Argentina pada Senin (2/11/2020) atau tiga hari setelah ulang tahunnya ke-60.
Ia dinyatakan mengalami pembekuan darah di otak atau yang disebut hematoma subdural.
Tim dokter yang dipimpin oleh Dr Leopoldo Luque kemudian melakukan operasi terhadap Maradona pada Selasa (3/11/2020) dan berjalan lancar.
Setelah pulih dari operasi, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah di Tigre, Buenos Aires.
Namun, kabar duka datang pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. Diego Maradona meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.