KOMPAS.com - Juara dunia tinju kelas berat, Anthony Joshua, mengibaratkan tindak rasialisme sebagai pandemi.
Hal tersebut ia utarakan saat berbicara di depan para pengunjuk rasa yang terlibat dalam aksi bertajuk "Black Lives Matter".
Aksi itu masih berkaitan dengan insiden yang menimpa seorang lelaki Afrika-Amerika bernama George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
Floyd diketahui tewas setelah lehernya ditindih oleh Derek Chauvin, polisi yang menindaklanjuti laporan bahwa korban membeli barang dengan uang palsu.
Kematian Floyd bersinggungan dengan isu ketidakadilan berbau rasial yang kerap terjadi di Amerika Serikat.
Baca juga: Israel Adesanya Ungkap Ketakutan Warga Kulit Putih saat Pidato Aksi George Floyd
Peristiwa itu kemudian mengundang respons sejumlah tokoh dari berbagai negara, termasuk Anthony Joshua yang merupakan atlet tinju profesional asal Inggris.
Dia memilih turun langsung ke lapangan, berbaur dengan pengunjuk rasa yang mengumandangkan protes di kota kelahirannya, Watford.
Sambil mengenakan pelindung lutut, Anthony Joshua berbicara di depan ratusan orang, menyindir segala bentuk tindak rasisme yang masih kerap terjadi.
"Virus itu telah dinyatakan sebagai pandemi," ucap Anthony Joshua, dikutip dari BBC.
"Ini di luar kendali. Saya tidak berbicara tentang Covid-19. Virus yang saya bicarakan ini disebut rasialisme," ujarnya.
"Kami bersatu melawan virus yang berperan dalam mengambil nyawa seseorang, merenggut kehidupan kaum muda, tua, kaya, miskin, virus yang tak kenal ampun dan menyebar ke semua sektor," tutur pemegang sabuk juara dunia versi IBF, WBA, dan WBO tersebut.
Baca juga: Bicara soal Insiden George Floyd, Ighalo Tegaskan Rasialisme Harus Dilawan
Sebelumnya, kejadian yang menimpa George Floyd juga sempat menuai respons dari bintang UFC, Conor McGregor.
Melalui akun Instagram pribadinya, McGregor mengecam segala bentuk rasialisme.
"Tidak ada tempat untuk ketidakadilan, rasialisme, dan intoleransi di dunia ini!" tulis McGregor.
"Kita harus mendengarkan dan belajar dari mereka yang mengalami rasa sakit. Jadilah contoh untuk perubahan yang ingin kalian lihat sendiri!" imbuh dia.
"Berdoa, berharap, dan tetap percaya setiap hari bahwa ini semua adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membawa kita ke arah lebih baik dan masa depan lebih cerah. Tuhan memberkati semua," kata pertarung asal Republik Irlandia tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.