Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Agen, Essien Pun Pernah Kritik Nyali Pemain Indonesia ke Eropa

Kompas.com - 12/05/2020, 09:40 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Mantan gelandang Persib Bandung, Michael Essien, pernah mengkritik nyali pemain Indonesia untuk berkarier ke luar negeri.

Menurut Essien, Indonesia memiliki potensi besar soal bibit sepak bola daripada negara asalnya, Ghana.

Akan tetapi, mental pemain Ghana dianggap lebih berani dibanding pesepak bola Tanah Air untuk berkarier di luar negeri.

Eks pemain Chelsea tersebut memberikan pandangannya soal betapa sulitnya para pemain berbakat Indonesia berkembang kepada pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali.

Dilansir dari akun Instagram Akmal Marhali, menurut Essien, kelemahan para pemain muda Indonesia adalah tak punya nyali untuk main di luar negeri.

Baca juga: Cerita Super Agen Indonesia Bertahan di Tengah Penghentian Kompetisi karena Pandemi Corona

Akmal Marhali dan Michael Essien sempat bertemu di Jakarta pada tahun 2018 dan bertukar pikiran serta pengalaman.

Disampaikan oleh Akmal Marhali, Michael Essien mengatakan bahwa potensi pemain sepak bola di Indonesia sangat besar.

"Sama dengan Afrika, sepak bola Indonesia punya banyak bakat potensial. Sayangnya, mentalnya kurang terasah," kata Essien kepada Akmal.

"Tak berani keluar Indonesia. Merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan banyak mengalami superstar syndrome. Perlu keseriusan untuk membenahinya," ujarnya.

Essien pun menceritakan tentang pengalaman para pemain timnas Ghana sampai bisa mencapai karier tertinggi.

Baca juga: Umuh Muchtar Yakin Essien Menyesal Tinggalkan Persib

"Waktu saya dan teman-teman main di timnas Piala Dunia U-17, kami sepakat siapa di antara pemain di tim yang tak main di luar negeri itu individu gagal," ujar Essien.

Meskipun mengatakan potensi sepak bola di Indonesia lebih besar daripada pemain di Benua Afrika, Essien menggarisbawahi perbedaan para pemain muda Indonesia dengan Ghana.

"Ini yang membedakan pemain muda Indonesia dan Ghana atau pemain Afrika lainnya," tuturnya.

"Main di luar negeri akan mengangkat karier baik dari segi teknik maupun mental. Jangan dulu berpikir gaji besar. Itu akan membunuhmu," kata Essien menambahkan seperti yang ditulis Akmal pada Sabtu (15/12/2018).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

PESAN ESSIEN UNTUK INDONESIA #SOS-22112019- Bab penutup akun #instagram ini di digit #15kfollowers saya akan berkisah tentang salah satu pemain bernomor #15 yang pernah bertemu dan betbincang. Kali ini, My Best Friend @michaelessien. Saya bersua dan diskusi bersama pemain berjulukan "Si Bison", dua hari jelang lebaran, tepatnya, Rabu, 13 Juni 2018, sebelum terbang ke London untuk berlibur dan bersua keluarganya. Pria kelahiran #Accra, 3 Desember 1982 ini sepakat putus kontrak bersama @persib_official. Pemain yang pernah membela @scbastia @ol @chelseafc @realmadrid @acmilan @fcpanathinaikos hanya main semusim di #gojekliga1 2017. Total 29 kali tampil (2039 menit), cetak 5 gol, 1 assist, dan 9 kartu kuning bersama #maungbandung. Kini, ia bermain di Liga #Azerbaijan bersama @sabailfc merangkap pelatih U-19. Kita ngobrol santai, tukar pikiran, dan berbagi pengalaman. Meski hanya semusim, pemain terbaik Ghana 2007 dan Pemain Terbaik Afrika 2006 versi BBC ini mengaku menyimpan banyak kesan. "Sama dengan Afrika, sepakbola Indonesia punya banyak bakat potensial. Sayangnya, mentalnya kurang terasah. Tak berani keluar Indonesia. Merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan banyak mengalami superstar syndrome. Perlu keseriusan untuk membenahinya," kata #Essien sambil menyebut #sepakbola #indonesia itu "HEBAT". "Bagaimana tidak hebat sebelum pertandingan kadang sudah tahu hasil akhirnya. Ini tidak bagus buat prestasi #sepakbolaindonesia kedepan. Afrika pernah mengalaminya. Begitu juga #Ghana. Kami terpuruk jatuh tak berdaya," ceritanya. "Tapi, kami bangkit untuk bersama mengejar prestasi. Saat tampil di Piala Dunia U-20 di ruang ganti kami bersepakat: siapa di antara kita yang tidak bermain di Eropa, maka termasuk individu yang gagal. Kami melanglang buana mengejar prestasi untuk timnas Ghana." Pesan #michaelessien untuk #sepakbolanasional perlu dicatat. Dia mengatakan: potensi sepakbola Indonesia sangat besar. Bahkan, Afrika dan Ghana secara kuantitas kalah. Tapi, kualitas harus perlu kerja keras untuk pembenahan. Pemain muda seperti @febrihariyadi13 sangat bagus. Tinggal membentuk mentalitasnya saja. Jangan pernah berpuas diri. #akmalmarhali #akmal

A post shared by akmalmarhali (@akmalmarhali20) on Nov 22, 2019 at 5:51am PST

Kritikan tersebut sama halnya dengan agen asal Indonesia, Gabriel Budi Liminto, yang kerap "mengekspor-impor" pemain.

Akan tetapi, berkaca dari pengalaman dia, bermain di tim luar negeri memang sulit, tetapi bukan hal mustahil.

"Faktor utamanya dari segi kualitas dan mentalitas," kata Gabriel Budi kepada Kompas.com.

Baca juga: Gabriel Budi Ungkap Alasan Pemain Indonesia Sulit Tembus Pasar Eropa

"Dari segi permainan harus lebih spesial, jadi kalau permainannya tanggung ya sulit untuk bersaing. Karena kan harus bersaing dengan dengan pemain lain dari negara lain," ujar Gabriel Budi.

"Selain itu, pemain Indonesia kan jadi pemain asing di sana, jadi harus lebih baik dari mereka dari segi kualitas," katanya.

Di sisi lain, tantangan untuk cepat adaptasi dengan budaya dan persaingan bukan hal yang mudah.

Karena kesulitan beradaptasi, si pemain homesick dan akhirnya ingin pulang ke Indonesia.

"Dari segi mentalitas mereka juga harus cepat adaptasi, baik budaya maupun juga tim. Jadi yang menentukan kualitas dan mentalitas," ujar Gabriel Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com