Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Agen, Essien Pun Pernah Kritik Nyali Pemain Indonesia ke Eropa

KOMPAS.com - Mantan gelandang Persib Bandung, Michael Essien, pernah mengkritik nyali pemain Indonesia untuk berkarier ke luar negeri.

Menurut Essien, Indonesia memiliki potensi besar soal bibit sepak bola daripada negara asalnya, Ghana.

Akan tetapi, mental pemain Ghana dianggap lebih berani dibanding pesepak bola Tanah Air untuk berkarier di luar negeri.

Eks pemain Chelsea tersebut memberikan pandangannya soal betapa sulitnya para pemain berbakat Indonesia berkembang kepada pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali.

Dilansir dari akun Instagram Akmal Marhali, menurut Essien, kelemahan para pemain muda Indonesia adalah tak punya nyali untuk main di luar negeri.

Akmal Marhali dan Michael Essien sempat bertemu di Jakarta pada tahun 2018 dan bertukar pikiran serta pengalaman.

Disampaikan oleh Akmal Marhali, Michael Essien mengatakan bahwa potensi pemain sepak bola di Indonesia sangat besar.

"Sama dengan Afrika, sepak bola Indonesia punya banyak bakat potensial. Sayangnya, mentalnya kurang terasah," kata Essien kepada Akmal.

"Tak berani keluar Indonesia. Merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan banyak mengalami superstar syndrome. Perlu keseriusan untuk membenahinya," ujarnya.

Essien pun menceritakan tentang pengalaman para pemain timnas Ghana sampai bisa mencapai karier tertinggi.

"Waktu saya dan teman-teman main di timnas Piala Dunia U-17, kami sepakat siapa di antara pemain di tim yang tak main di luar negeri itu individu gagal," ujar Essien.

Meskipun mengatakan potensi sepak bola di Indonesia lebih besar daripada pemain di Benua Afrika, Essien menggarisbawahi perbedaan para pemain muda Indonesia dengan Ghana.

"Ini yang membedakan pemain muda Indonesia dan Ghana atau pemain Afrika lainnya," tuturnya.

"Main di luar negeri akan mengangkat karier baik dari segi teknik maupun mental. Jangan dulu berpikir gaji besar. Itu akan membunuhmu," kata Essien menambahkan seperti yang ditulis Akmal pada Sabtu (15/12/2018).

Akan tetapi, berkaca dari pengalaman dia, bermain di tim luar negeri memang sulit, tetapi bukan hal mustahil.

"Faktor utamanya dari segi kualitas dan mentalitas," kata Gabriel Budi kepada Kompas.com.

"Dari segi permainan harus lebih spesial, jadi kalau permainannya tanggung ya sulit untuk bersaing. Karena kan harus bersaing dengan dengan pemain lain dari negara lain," ujar Gabriel Budi.

"Selain itu, pemain Indonesia kan jadi pemain asing di sana, jadi harus lebih baik dari mereka dari segi kualitas," katanya.

Di sisi lain, tantangan untuk cepat adaptasi dengan budaya dan persaingan bukan hal yang mudah.

Karena kesulitan beradaptasi, si pemain homesick dan akhirnya ingin pulang ke Indonesia.

"Dari segi mentalitas mereka juga harus cepat adaptasi, baik budaya maupun juga tim. Jadi yang menentukan kualitas dan mentalitas," ujar Gabriel Budi.

https://www.kompas.com/sports/read/2020/05/12/09400088/seperti-agen-essien-pun-pernah-kritik-nyali-pemain-indonesia-ke-eropa

Terkini Lainnya

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Sports
Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke