Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Ribut-ribut Michael Jordan dan Dream Team Jelang Olimpiade 1992

Kompas.com - 06/05/2020, 17:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Episode 5 serial dokumenter Netflix, The Last Dance, mengupas soal persiapan The Dream Team Amerika Serikat ke Olimpiade Barcelona 1992. Salah satu sorotan utamanya adalah antipati Michael Jordan ke point guard Detroit Pistons, Isiah Thomas.

The Last Dance kembali menekankan bahwa pendirian Michael Jordan dan beberapa anggota Dream Team lain yang membuat Thomas tidak berangkat ke Olimpiade.

Isiah Thomas merupakan satu-satunya pemain dari starter tim NBA All-Star 1992 yang tak terpilih. Ia bahkan tak masuk daftar pemain cadangan.

Jordan berkisah soal masa ia dihubungi oleh Rod Thorn, chairman tim seleksi NBA, yang mengutarakan bahwa Amerika Serikat butuh jasanya di Olimpiade.

Baca juga: Alasan Bola Mata Michael Jordan Berwarna Kuning di The Last Dance

Sebelum berkata iya terhadap panggilan negara, MJ bertanya terlebih dulu, "siapa yang main?"

"Lalu, Rod berkata 'apa artinya itu?' Saya mengatakan, 'siapa yang bermain?'. Ia lalu berkata lagi, 'well, orang yang kamu maksud atau pikirkan, dia tak akan bermain'." tutur Jordan di dokumenter tersebut.

"Saya menghormati talenta Isiah Thomas. Bagi saya, point guard terbaik sepanjang masa adalah Magic Johson dan Isiah Thomas tepat di belakangnya. Tak peduli berapa besar saya benci dia, saya menghormati permainannya," tutur Michael Jordan secara terbuka.

"Sekarang, ada implikasi bahwa saya bertanya tentang dia (jelang Olimpiade 1992). Akan tetapi, saya tak pernah menyebut namanya."

Sikap ke Isiah Thomas ini berasal dari pertemuan Chicago Bulls dengan Detroit Pistons pada awal 1990an ketika Pistons menang dalam tiga playoffs beruntun menggunakan taktik kasar dan bertahan yang secara khusus menargetkan Michael Jordan.

Bulls baru mendapatkan pembalasan mereka pada seri playoffs 1991 ketika Jordan cs menyapu bersih kemenangan 4-0 dalam seri best of seven atas Pistons di Eastern Conference finals.

Baca juga: Momen Haru Kehadiran Kobe Bryant di Seri The Last Dance Michael Jordan

Seusai kekalahan pada laga keempat, Thomas dan beberapa rekannya seperti Bill Laimbeer tak menyalami para pemain Bulls dan langsung pergi sebelum pertandingan berakhir.

Isiah Thomas sendiri mengaku tak pernah mengerti alasan dirinya tak dipanggil ke Barcelona.

"Saya tak paham apa yang masuk ke dalam proses itu. Jika berdasarkan kriteria, saya seharusnya terpilih tetapi saya tidak," tuturnya.

MJ lalu mengutarakan bahwa kehadiran seseorang di tim tersebut lebih dari pencapaiannya di lapangan.

"The Dream Team, berdasarkan lingkungan dan rasa kebersamaan di dalam tim, mempunyai harmoni terbaik," tutur Michael Jordan. "akankah Isiah membuat atmosfer di tim tersebut berbeda? Tentu."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Liga Lain
Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Indonesia
Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Liga Italia
Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com