KOMPAS.com - Pada 3 Mei 2005, sebuah gol kontroversial tercipta dalam laga Liverpool vs Chelsea pada leg kedua semifinal Liga Champions 2004-2005.
Liverpool menjamu Chelsea di Stadion Anfield pada leg kedua semifinal Liga Champions musim 2004-2005.
Pada pertemuan pertama di Stadion Stamford Bridge, 27 April 2005, laga berkesudahan dengan skor imbang 0-0.
Duel Liverpool vs Chelsea di Anfield pun berlangsung ketat karena menjadi laga penentu siapa yang berhak mengantongi satu tiket ke partai final.
Baca juga: Didi Hamann: Liverpool 2001 Lebih Baik dari Skuad Miracle of Istanbul
Liverpool yang saat itu diarsiteki Rafael Benitez langsung menggebrak sejak awal laga.
Tak perlu menunggu lama, Steven Gerrard dkk mengancam pertahanan Chelsea pada menit keempat. Berawal dari akselerasi John Arne Riise di sayap kiri, ia kemudian menyodorkan bola ke arah Gerrard.
Kapten Liverpool itu tak lama menahan bola. Sebuah umpan cungkil ia arahkan ke Milan Baros yang berlari menuju kotak penalti Chelsea.
Baros berhasil menggapai bola dan berniat melambungkannya melewati kiper Chelsea, Petr Cech.
Namun, tabrakan antara Cech dan Baros membuat bola bergulir liar di mulut gawang Chelsea. Luis Garcia kemudian datang menyambar bola, lebih cepat dari John Terry dan Ricardo Carvalho.
Bola yang mengarah masuk ke gawang lalu disapu oleh William Gallas.
Baca juga: Saat Terburuk Kaka, Momen Menyakitkan Istanbul 2005...
Meski demikian, Luis Garcia tetap merayakannya sebagai gol. Wasit Lubos Michel yang memimpin jalannya laga juga memutuskannya sebagai gol karena menganggap bola sudah melewati garis gawang sebelum disapu Gallas.
Sial bagi Chelsea, gol Luis Garcia menjadi satu-satunya yang tercipta pada laga tersebut. Liverpool pun menang 1-0 dan berhak melaju ke final.
Seusai laga, Jose Mourinho yang waktu itu melatih Chelsea menyebut gol Luis Garcia sebagai "gol hantu".
Juru taktik asal Portugal itu meyakini bahwa bola belum melewati garis gawang sebelum Gallas melakukan penyelamatan.
Baca juga: Pengakuan Jujur Julio Baptista dan Luis Garcia Soal Ritual Khusus
Meski diselimuti kontroversi, "gol hantu" yang dicetak Luis Garcia berhasil membawa Liverpool melangkah ke final.
Liverpool menantang AC Milan pada laga puncak yang digelar di Stadion Ataturk, Istanbul, Turki.
Steven Gerrard dkk yang sempat tertinggal 0-3 pada babak pertama, berhasil menyamakan skor pada babak kedua.
Liverpool kemudian menciptakan malam ajaib di Istanbul dengan menundukkan AC Milan melalui drama adu penalti yang berkesudahan 3-2, sekaligus meraih gelar Liga Champions untuk kali kelima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.#OnThisDay in 2005, @luchogarcia14 netted THAT goal against @ChelseaFC to send us to Istanbul ???? pic.twitter.com/ieQydfLMKs
— Liverpool FC (at ????) (@LFC) May 3, 2020