Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shevchenko dan Atlet-atlet Penyintas Bencana Chernobyl, 26 April 1986

Kompas.com - 26/04/2020, 12:30 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

"Kami kurang lebih mengerti apa yang terjadi," ujar Shevchenko. "Namun, kami tak langsung diberitahu. Semuanya diselubungi rahasia."

Baca juga: Fabrizio Ravanelli Kenang Talenta Hilang Juventus yang Meninggal 25 Tahun Silam

Setelah menghabiskan beberapa bulan di dekat laut, Shevchenko akhirnya kembali ke Kiev. Ia sempat tak berkembang di Dynamo sehingga hampir mengikuti keinginan sang ayah untuk bergabung ke dunia militer.

Akan tetapi, pelatih Shevchenko menghampiri kediaman mereka dan meyakinkan Shevchenko senior agar anaknya tetap bersama Dynamo.

Wladimir dan Vitali Klitschko

Sama seperti Shevchenko, Klitschko bersaudara berasal dari keluarga militer. Ayah kedua petarung sukses ini merupakan seorang kolonel di Angkatan Udara Soviet. 

Mereka tinggal di bandara militer dan keduanya terbiasa untuk mengikuti latihan jikalau Amerika Serikat meluncurkan serangan nuklir. Saat bencana Chernobyl terjadi, mereka melihat orang-orang berlarian mengenakan baju hazmat dan menyemprot kendaraan dengan bahan kimia.

"Tentu saja ada sesuatu buruk yang terjadi," tutur Wladimir Klitschko yang ketika itu baru berumur 10 tahun. "Namun, saya tahu ini bukan serangan Amerika".

Wladimir dan teman-teman sekolahnya dievakuasi ke Laut Hitam selama empat bulan dengan hanya membawa baju yang mereka pakai.

Baca juga: Kisah di Tengah Virus Corona, Terinfeksi hingga Disebut Momen Chernobyl

"Semenjak awal, pemerintah berusaha menutup apa yang terjadi dan berupaya meringankan situasi," tutur sang ayah, yang juga bernama Wladimir, beberapa tahun silam.

Klitschko senior merupakan salah satu komandan yang bertugas dalam operasi pembersihan bencana Chernobyl.

"Kami mendapat kesan bahwa kondisi tidak serius. Mereka yang dapat meninggalkan Kiev harus mengambil kesempatan itu tetapi seorang prajurit harus melakukan tugasnya."

Klitschko senior meninggal pada 2011 karena kanker. "Kombinasi semuanya, leukemia, limfoma, dan kanker perut," tutur Wladimir. "Radiasi masuk ke tulang-tulangnya. Tim dokter mengatakan ini adalah Chernobyl."

Stiliyan Petrov

Penggemar Aston Villa memberikan dukungan kepada kapten Stiliyan Petrov dalam laga Premier League kontra Chelsea di Villa Park, Birmingham, Inggris, 11 Mei 2013.PAUL ELLIS/AFP Penggemar Aston Villa memberikan dukungan kepada kapten Stiliyan Petrov dalam laga Premier League kontra Chelsea di Villa Park, Birmingham, Inggris, 11 Mei 2013.

Mantan pemain Aston Villa, Stiliyan Petrov, tinggal di Bulgaria, hampir 1000 kilometer dari Reaktor Nomor 4 saat meledak. Saat itu, ia masih berusia 6 tahun.

Akan tetapi, pada Maret 2012, pria yang ketika itu menjabat sebagai kapten Villa didiagonis dengan leukemia akut.

Tim dokter timnas Bulgaria percaya bahwa Petrov menderita penyakit tersebut karena terpapar radiasi dari Chernobyl dan kegagalan pemerintah Komunis ketika itu untuk memberi peringatan kepada warga mereka.

"Kejadian ini terjadi pada akhir musim semi saat banyak sayuran dan makanan lain memasuki musim panen. Akan tetapi, mereka memakan radias," tutur Michael Iliev, yang merawat Petrov selama hampir 14 tahun.

"Banyak anak kecil menderita kanker seperti ini. Kami menjuluki mereka 'Anak-anak Chernobyl'. Kebanyakan lahir di region sama seperti Stiliyan."

Petrov pensiun dari sepak bola pada Mei 2013 dengan ia menghabiskan setahun terakhir karier profesionalnya untuk melawan penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com