SEVILLA, KOMPAS.com - Secuil cerita datang dari Komite Olimpiade Spanyol (COE) pada Minggu (19/4/2020).
Kala itu, CEO mendapat kiriman bantuan gratis dari Komite Olimpiade China (COC).
Bentuk bantuan itu, tulis laman xinhuanet.com, adalah 9.000 masker.
Baca juga: Gawe Besar Real Betis di Stadion Kebanggaannya
Sudah barang tentu bantuan masker sebagai alat pelindung diri (APD) itu dimanfaatkan untuk memerangi pandemi corona yang juga menyambangi Negeri Matador.
Tiga jam lalu, menurut laman worldometers.info, Spanyol mencatatkan 204.178 kasus positif corona.
Baca juga: AFPI Donasikan Alat Pelindung Diri untuk Bantu Atasi Corona
Sementara, jumlah korban meninggal dunia menjadi 21.282 orang.
Di Spanyol pula, klub La Liga Real Betis menggelar gawe alias pekerjaan besar yang dipusatkan di markas klub, Stadion Benito Villamarin.
Klub kebanggaan Andalusia ini memproduksi pakaian APD atau lazim disebut hazmat untuk memerangi pandemi corona.
Bergerak melalui Real Betis Foundation, klub juga sudah mendistribusikan alat pelindung wajah (face shield) sebanyak 10.000 unit ke berbagai rumah sakit antara lain Virgin de Rocio di Sevilla, ibu kota Andalusia.
Penting
APD, menyitir tulisan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, dr. Puti Dwi Ginanti, SpOk di laman alodoc.com adalah alat penting.
Merujuk catatan Occupational Safety and Health Administration (OSHA), APD adalah peralatan yang dipakai untuk melindungi pekerja dari kecelakaan atau penyakit yang disebabkan oleh adanya kontak atau paparan dengan bahaya potensial di lingkungan kerja baik, yang bersifat fisik, kimia, maupun biologis.
APD diperlukan untuk melindungi pekerja jika terdapat bahaya tanggap darurat maupun paparan bahaya potensial fisika, kimia, dan biologis.
Rute paparan termasuk pernapasan, kulit, mulut (oral), dan selaput lendir (misalnya melalui mata atau luka terbuka).
Oleh karena itu, penggunaan APD disesuaikan dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
Jenis alat pelindung diri yang diperlukan di lingkungan kerja berbeda-beda.
Hal ini tergantung pada aktivitas yang dilakukan dan jenis bahaya di lingkungan kerja tersebut.
Beberapa contoh alat pelindung diri adalah sarung tangan, safety shoes, kacamata pelindung, baju pelindung, alat pelindung telinga (ear muff, ear plug), helm, dan masker.
Pentingnya APD bagi petugas medis yang berada di deretan paling depan pemberantasan virus corona juga menjadi pertimbangan kalangan para perwira Tentara Nasional Indonesia alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988.
Tergabung dalam nama Bagaskara 88, alumni memberikan bantuan berupa APD kepada RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dalam rilisnya pada Rabu (22/4/2020), koordinator pelaksana bakti sosial Bagaskara 88 Marsekal Pertama (Marsma) A. Joko Takarianto mengatakan bahwa bantuan untuk RSUD Pasar Minggu itu diserahkan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Marsekal Muda (Marsda) Imran Baidirus.
"Kami juga menyerahkan bantuan APD untuk RSAU (Rumah Sakit Angkatan Udara) Esnawan Antariksa," kata Joko Takarianto.
Selain kedua rumah sakit itu, bantuan APD juga dialamatkan untuk RSAD (Rumah Sakit Angkatan Darat) Moh. Ridwan Meuraksa.
Total bantuan APD mencapai 600 buah.
Kedua RS tersebut, Esnawan Antariksa dan Moh. Ridwan Meuraksa, berada di wilayah Jakarta Timur.
Masih di Jakarta, Bagaskara 88 menyerahkan 300 paket sembako untuk empat panti asuhan, 5.000 nasi bungkus, dan 1000 buah masker kepada masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah Halim Perdanakusuma, Kampung Melayu, dan Jatinegara.
Kata A. Joko Takarianto, pembagian nasi bungkus akan dilakukan selama bulan puasa Ramadan 2020.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, sementara itu, Bagaskara 88 juga bergerak memberikan bantuan sembako bagi beberapa panti asuhan dan masyarakat sekitar Makoopsau (Markas Komando Operasi Angkatan Udara) II.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.