Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Negaranya Cari Utang, Putra Mahkota Arab Saudi Beli Klub Liga Inggris

Kompas.com - 19/04/2020, 10:50 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Klub Liga Inggris, Newcastle United, memiliki pemimpin baru. Dia adalah seorang wanita, Amanda Staveley dari perusahaan induk PCP Capital Partners.

Sebelum mengakusisi Newcastle United, PCP Capital Partners bekerja sama dengan induk perusahaan milik Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yakni Dana Investasi Publik (PIF).

Mohammed bin Salman diperkirakan menguasai 80 persen saham The Magpies, julukan Newcastle, dengan 20 persen sisanya dibagi rata oleh Amanda Staveley dan David dan Simon Reuben.

Newcastle dibeli dengan nilai yang ditaksir sekitar 300 juta poundsterling atau sekitar RP 5,8 triliun.

Baca juga: Newcastle United Incar Massimiliano Allegri

Angka tersebut menurun dari harga sebelumnya yang ditawarkan sebesar 340 juta poundsterling atau sekitar Rp 6,9 triliun.

Melansir Antara News, pembelian tersebut telah disetujui di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 pada Sabtu (18/4/2020).

Pembelian itu sekaligus mengakhiri kepemimpinan era Mike Ashley yang telah berlangsung selama 13 tahun.

Mantan pemilik Newcastle, Sir John Hall, mengharapkan pembelian ini bakal mengawali masa-masa yang lebih baik untuk The Magpies.

"Saya ingin melihat pemilik baru tidak cuma mengguyur uang ke klub itu dalam cara yang tidak bertanggung jawab," kata Sir John Hall dikutip Antara News dari Sky Sports.

Baca juga: Siapkan Rp 6,8 Triliun, Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Beli Klub Liga Inggris

"Tetapi, membangun kembali klub sepak bola secara layak," jelas Sir John Hall melanjutkan.

Bersamaan dengan pembelian tersebut, Arab Saudi tengah dilanda krisis ekonomi sebagai dampak virus corona atau Covid-19.

Hal ini tentu banyak mengundang pertanyaan dari berbagai pihak mengingat Arab Saudi sedang mencari utang dan berhemat.

Tetapi, Putra Mahkota menggelontorkan angka tak kecil untuk membeli klub Liga Inggris tersebut.

Arab Saudi secara resmi merilis surat utang alias obligasi Eurobond guna mendukung keuangan negara di tengah anjloknya harga minyak dan pagebluk Covid-19.

Baca juga: Legenda Newcastle United Ditahan karena Melanggar Aturan Karantina

Sebelumnya, sejumlah negara di kawasan Timur Tengah juga telah terlebih dahulu menerbitkan surat utang.

"(Arab Saudi) tidak punya pilihan lain kecuali meminjam dari pasar obligasi," kata Richard Segal, analis senior di Manulife Investment di London seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/4/2020).

"Imbas harga minyak yang rendah dan sebentar lagi produksi juga lebih rendah, serta paket dukungan ekonomi yang diterapkan, defisit dan kewajiban pembiayaan pemerintah melonjak," lanjut Richard.

Obligasi tersebut diluncurkan pada Rabu (15/4/2020) waktu setempat, dengan nilai pemesanan telah menembus lebih dari 42 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 660,4 triliun (kurs Rp 15.725 per dollar AS).

Baca juga: Resmi, Arab Saudi Terbitkan Surat Utang Tenor hingga 40 Tahun

Arab Saudi menawarkan obligasi dollar AS tiga bagian dengan tenor masing-masing 5,5 tahun, 10,5 tahun, dan 40 tahun.

Bertindak sebagai pengelola penjualan obligasi tersebut adalah Citigroup Inc, Goldman Sachs Group Inc, dan HSBC Holdings Plc.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com