KOMPAS.com - Timnas Indonesia merupakan kumpulan pemain-pemain hebat di Tanah Air maupun dari luar negeri yang berdarah Indonesia.
Ditambah dengan pemain naturalisasi yang mulai melejit diperbincangkan ketika gelaran Piala AFF 2010.
Saat itu, nama Christian Gonzales menjadi salah satu pemain naturalisasi yang bermain dengan seragam Garuda di dada.
Perbedaan suku, usia, hingga latar belakang bersatu dalam skuad timnas Indonesia.
Baca juga: Resmi Diluncurkan, Berikut Harga Jersey Terbaru Timnas Indonesia
Kemudian, dari perbedaan tersebut, apakah membuat mereka saling berkubu di dalam skuad atau lebih dikenal dengan istilah "geng-gengan" maupun "blok-blokan"?
Sebagai contoh, pemain yang berusia senior hanya menyapa sesama mereka yang senior.
Nyatanya, kejadian tersebut dialami oleh mantan bek timnas Indonesia, Hamka Hamzah.
Pemain Persita Tangerang itu mulai dipanggil ke timnas Indonesia sejak 2004 atau ketika usianya masih 20 tahun.
Akan tetapi, yang dia rasakan ketika berada di latihan skuad Garuda hanyalah "geng-gengan" tersebut.
Baca juga: Cerita Piala AFF 2010, Tak Ada Pemain Timnas yang Berani Eksekusi Penalti
"Kita pemain-pemain junior ini nggak pernah di kasih bola (sama senior)," kata Hamka Hamzah kepada Rian D'Masiv di YouTube.
"Dan pemilihan pemainnya pun ya itu-itu aja, jadi kita datang itu hanya jadi pelengkap," imbuh dia dalam video yang diunggah akun YouTube Rian Ekky Pradipta pada 8 April 2020.
"Jadi saya melihat 'wah, ndak sehat ini pelatih cara mainnya', bikinlah kelakuan (agar dicoret)."
"Disuruh makan bersama, saya telat. Lalu dicoret," jelas dia.
Begitu seterusnya yang dia lakukan jika melihat adanya "geng-gengan" di dalam tubuh skuad Garuda.
"Makanya pemain timnas Indonesia dulu itu-itu aja. Hanya saya, Samsul, Agus Indra sama Maman Abdurrahman, gitu aja terus juniornya. Yang lain, senior tetap," ungkap dia.
Baca juga: Cerita Piala AFF 2010, Hamka Hamzah: Tak Mungkin Kami Disuap