Gerrard: Liverpool Era Juergen Klopp Bermental Monster

KOMPAS.com - Klub asal Inggris, Liverpool, sedang menaiki era keemasannya di bawah besutan pelatih Juergen Klopp.

Pelatih Juergen Klopp datang ke Liverpool pada tahun 2015. Hingga tahun 2020, beberapa trofi bergengsi telah diraih.

Seperti trofi Liga Champions, Piala Super Eropa hingga Piala Dunia Antarklub.

Tiga trofi tersebut merupakan tingkat internasional yang diraih pada tahun yang sama, yakni 2019.

Satu gelar lagi bakal didapat adalah juara Liga Inggris, trofi yang dinanti setelah 30 tahun lamanya.

Baca juga: Cerita Steven Gerrard Saat Pertama Bertemu Jordan Henderson di Liverpool

Akan tetapi, sementara ini harus tertunda lantaran pandemi virus corona atau Covid-19 yang membuat Liga Inggris ditangguhkan.

Terlepas dari virus corona yang melanda, mantan kapten Liverpool, Steven Gerrard mengatakan perjalanan tim besutan Juergen Klopp penuh dengan mental monster.

"Mereka (Liverpool) tampaknya semakin baik dan kuat setiap tahun," kata Gerrard kepada Sky Sports.

"Saya pikir salah satu kunci yang membuat saya terpesona adalah apa yang mereka miliki sekarang, yakni kekuatan mental dibanding tim lain," jelas Gerrard.

Secara garis besar, Gerrard membandingkan Liverpool eranya dengan saat ini.

Baca juga: Ada Pengorbanan Keluarga di Balik Kesuksesan Trent Alexander-Arnold di Liverpool

"Kami dulu memiliki beberapa pemain profesional yang sangat bagus dan kuat secara mental di skuad kami," ungkap dia.

"Tapi sekarang tampaknya mulai dari nomor 1 hingga pemain 26 di skuad, secara mental mereka semua adalah monster dan semuanya ada di level yang sama," jelas dia.

"Untuk skuad yang memiliki mentalitas seperti itu, saya sangat bersemangat menonton mereka di tahun-tahun mendatang karena saya pikir mereka memiliki peluang fantastis menjadi tim Liverpool yang sangat sukses."

"Itulah yang kita semua inginkan sebagai penggemar Liverpool."

Baca juga: Kejutan untuk Fan Liverpool dari Legenda Man United, David Beckham

"Mereka sudah fenomenal selama beberapa tahun terakhir."

"Saya pikir mereka sangat sial tahun lalu untuk tidak menjadi juara, hanya kalah nasib dari Manchester City," tandas dia.