KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra asal Taiwan, Chou Tien Chen, merasa seperti kembali ke masa sekolah akibat pandemi virus corona.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menunda semua turnamen bulu tangkis hingga Juli mendatang karena pandemi yang disebabkan virus corona.
Seperti para atlet lain, Chou Tien Chen pun harus berdiam di tempat tinggalnya alih-alih bepergian untuk rangkaian turnamen seperti biasa.
Dalam wawancara dengan program Badminton Unlimited pada kanal YouTube BWF, Chou mengaku situasi saat ini membuatnya teringat masa sekolah.
"Saat saya sekolah dulu kompetisi tidak banyak, hanya 2-3 bulan sekali. Sekarang saya bisa punya banyak waktu untuk berlatih dan bersiap-siap," kata Chou.
"Dalam situasi ini, saya ingin memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan mengisi ulang tenaga," ucap pemain berusia 30 tahun itu.
All England Open 2020 menjadi turnamen terakhir yang Chou ikuti.
Ia menjadi runner-up dari turnamen yang digelar pada 11-15 Maret lalu di Birmingham, Inggris, tersebut.
Chou harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Viktor Axelsen (Denmark) pada babak final.
Baca juga: Hari Ini pada 2019, Anthony Ginting Taklukkan Chou Tien Chen dan Lolos ke Final
Chou dan para pemain Taiwan lain yang berlaga di All England Open 2020 harus menjalani karantina selama 14 hari setelah kembali ke Taiwan.
Masa karantina mandiri ia habiskan dengan latihan.
"Pemerintah menyediakan tempat untuk para pemain. Selama di sana, setengah hari saya habiskan berlatih dan setengah hari di kamar," tutur Chou.
"Saya biasa membaca Alkitab di kamar demi mendapatkan ketenangan dan kedamaian secara spiritual," ujar dia.
Juara Indonesia Open 2019 tersebut kemudian menjalani tes virus corona. Hasilnya, dia dinyatakan negatif atau tidak terjangkit virus yang menyerang sistem pernapasan itu.
Chou menyempatkan diri untuk memberi dukungan kepada para staf medis di negaranya.
"Suster yang membantu saya melakukan tes meminta 10 tanda tangan. Saya tahu tanda tangan itu demi memotivasi para rekan-rekannya, jadi saya berikan," kata Chou.
Baca juga: Momota Absen, Chou Tien Chen Kandas, Persaingan Indonesia Masters Tak Berubah
"Saya bersimpati kepada para tenaga kesehatan yang harus mengenakan alat pelindung diri dan tangan mereka yang terkelupas karena cuci tangan."
"Jadi, saya juga mengerahkan bantuan krim tangan untuk mereka," tutur pemain tunggal putra peringkat dua dunia tersebut. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.