Shin Tae-Yong Berasumsi Hanya 10 Persen Orang Indonesia Pakai Masker di Jalan

KOMPAS.com – Shin Tae-yong berasumsi jika hanya 10 persen dari orang Indonesia mau mengenakan masker di jalan saat wabah virus corona masih mengancam dunia.

Pernyataan Shin Tae-yong disampaikan berdasarkan pengamatannya ketika sempat menjalani masa darurat Covid-19 di Indonesia sebelum akhirnya pulang kampung ke Korea Selantan.

Diketahui, Shin Tae-yong baru kembali ke Korea Selatan pada Jumat (3/4/2020).

Sedangkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pertama kali kasus virus corona pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Shin Tae-yong Bersiap Puasa di Bulan Ramadhan

Artinya, sudah satu bulan pelatih 50 tahun itu merasakan penanganan penyakit Covid-19 di Indonesia.

Tetapi, Shin Tae-yong menilai Indonesia masih belum serius dalam menangani penyakit yang jadi pandemik global itu.

Salah satu yang ia jadikan contoh ialah masih bergulirnya Liga 1 2020 setelah pengumuman pertama kasus virus corona.

Bahkan ia berasumsi bahwa mungkin hanya ada 10 persen dari masyarakat Indonesia yang mengenakan masker ketika berada di perjalanan.

Baca juga: Shin Tae-yong Siapkan Kejutan Bawa Timnas Indonesia ke Korea Selatan

“Indonesia masih belum mampu memberikan solusi untuk mengatasi kasus (virus corona), sehingga ada kemungkinan masih banyak orang yang terinfeksi,” ujar Shin Tae-yong dikutip News Joins.

"Mungkin cuma 10 persen yang menggunakan masker di jalan,"

“Bahkan Indonesia baru menghentikan kegiatan sepak bola termasuk timnas Indonesia pada 14 Maret,” ujarnya.

Shin Tae-yong juga menceritakan aktivitas sepak bola di Indonesia sebelum pandemi Covid-19 mewabah.

Baca juga: Curhat Shin Tae-yong Jalani Karantina Virus Corona di Korea Selatan

"Sebelum Covid-19 meledak, 70.000 penonton berkumpul di sebuah laga di Jakarta. Menteri Pemuda dan Olahraga juga menyaksikan latihan timnas selama 3-4 jam," ujarnya.

Shin juga sedikit menyinggung masalah keterbatasan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis demi menangani ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19.

Oleh sebab itu, ia masih sempat memberikan donasi alat APD di salah satu rumah sakit Jakarta.