Cedera Berkepanjangan Sempat Bikin Paul Pogba Frustrasi di Man United

KOMPAS.com - Gelandang Manchester United, Paul Pogba, sempat merasa frustrasi akibat cedera pergelangkan kaki yang membekapnya musim ini.

Paul Pogba mengalami masa sulit pada 2019-2020. Cedera pergelangan kaki membuat pemain berpaspor Perancis itu tidak bisa tampil maksimal.

Sejauh ini, Pogba baru mentas delapan kali bersama Manchester United.

Kondisi tersebut membuat pemain yang berhasil membawa timnas Perancis juara Piala Dunia 2018 itu sempat frustrasi.

Baca juga: Kalahkan Man United di Stadion Wembley, Momen Terbaik bagi Pedro...

"Saya sempat merasa frustrasi, dulu," kata Pogba, seperti dilansir dari Goal, Sabtu (12/4/2020).

"Sekarang jauh lebih baik. Saat ini, saya hanya berpikir untuk cepat-cepat kembali berlatih penuh dengan tim," Pogba menambahkan.

Pogba memgalami cedera pergelangan kaki saat Man United menghadapi Southampton pada pekan keempat Liga Inggris, 31 Agustus 2019.

Gelandang 27 tahun itu dinyatakan sembuh pada Desember 2019 dan sempat tampil pada laga kontra Watford dan Newcastle United.

Namun, setelah itu, Pogba kembali merasakan sakit di pergelangan kakinya.

Baca juga: Juventus Akan Korbankan 3 Pemain demi Pulangkan Pogba

Ia pun harus kembali naik ke meja operasi pada Januari 2020.

Saat ini, kondisi Pogba berangsur membaik. Pemilik 69 caps bagi Timnas Perancis itu mengaku sudah tidak sabar untuk kembali merumput.

"Sekarang saya sudah mulai membaik. Saya tidak lagi merasakan sakit dan saya harap bisa kembali secepatnya," kata Pogba.

"Cedera ini membuat saya lebih berambisi untuk kembali menunjukkan yang terbaik di lapangan hijau. Itu menunjukkan bahwa saya sangat mencintai sepak bola," ucapnya menambahkan.

Baca juga: 3 Calon Klub Baru Paul Pogba jika Hengkang dari Manchester United

Kendati demikian, Pogba harus menunggu lebih lama untuk kembali beraksi.

Pasalnya, Premier League saat ini masih dalam masa penangguhan akibat pandemi virus corona.

Belum ada kabar terbaru soal kapan kompetisi bakal kembali digelar.

Pihak penyelenggara liga, klub, dan beberapa pihak berwenang, saat ini masih berdiskusi untuk menemukan solusi terbaik dari masalah tersebut.