Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Karier sebagai Pelatih, Floyd Mayweather Mulai dari Nol

Kompas.com - 12/04/2020, 15:30 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan petinju dunia asal Amerika Serikat, Floyd Mayweather Jr, mulai merintis karier sebagai pelatih.

Hal itu ia ungkapkan melalui keterangan video yang diunggah pada akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa keinginan menjadi pelatih muncul karena terispirasi mendiang sang paman, Roger Mayweather, yang baru saja meninggal dunia pada bulan Maret karena sakit.

"Seperti yang Anda ketahui, saya memiliki pelatih luar biasa, ayah dan paman saya," tulis Floyd Mayweather.

"Kepergian paman Roger baru-baru ini membuat saya terinspirasi untuk membantu orang-orang di sekitar dengan cara yang sama seperti yang dilakukan mereka selama karier tinju saya." 

"Pada masa yang mengharuskan kita menjaga jarak dengan orang lain, membuat saya merenungkan bagaimana melakukan hal berbeda dalam kehidupan orang lain dan membantu mereka mencapai sebuah tujuan."

"Saya ingin meninggalkan kesan pada orang-orang di sekitar saya dan membiarkan melihat potensi yang mereka miliki," lanjutnya.

Baca juga: Terinspirasi Sang Paman, Floyd Mayweather Janji Jadi Pelatih Terbaik

Nama besar Mayweather di dunia tinju tidak mempengaruhi awal kariernya sebagai pelatih.

Dalam unggahannya, dia menyertakan video yang membuktikan bahwa dirinya memulai karier kepelatihan dari nol.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

This is my first day working with my 14yr old nephew @slugboi.chris who has absolutely NO boxing experience at all, and this is my second time doing mitt work. The first time was with my oldest son @kingkoraun which you may have seen I recently posted. As many of you know, I've had incredible trainers which included my dad and uncle. Due to the recent passing of my Uncle Roger, I’ve felt inspired to help those around me the same way they have been there for me throughout my boxing career. In a time where we must distance ourselves from others, it has allowed me to reflect on how I want to make a difference in people lives and help them achieve their goals. A true trainer wants the best out of their fighter and pushes them to the best of their abilities. I am new to helping people train as I’ve always been on the other side of the mitts. A fighter could be impressive at mitt work but it doesn’t make him a great fighter. A trainer could be impressive on the mitts but it doesn’t make him a great trainer. It has become a goal of mine to help others reach the best versions of themselves and walk with it in confidence. I want to leave an impression on those around me and allow them to see their potential. This quarantine period has allowed me to see the importance of unity and helping others grow. I want to do my part on this Earth and allow people to see the potential in themselves so that they can share it with the world. I am new at training and so far I've been working with people with no boxing experience, therefore we are growing together. But I promise you, I will be one of the best trainers in the world. Inspire and be inspired... ???? @tmtbside7

Sebuah kiriman dibagikan oleh Floyd Mayweather (@floydmayweather) pada 9 Apr 2020 jam 4:13 PDT

Mayweather tampak sedang melatih keponakannya yang disebut baru berusia 14 tahun dan sama sekali belum memiliki pengalaman tinju.

Selain sang keponakan, Mayweather juga kerap melatih putranya, Koraun.

"Saya baru dalam pelatihan dan sejauh ini saya bekerja dengan orang-orang yang tidak memiliki pengalaman tinju. Oleh karena itu, kami tumbuh bersama," kata Mayweather.

Kendati demikian, dia berjanji akan menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia.

"Saya berjanji, saya akan menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia," demikian pernyataan Mayweather.

Baca juga: Mantan Juara Dunia Tinju Klaim Simpan Gigi Mayweather sebagai Suvenir

Floyd Mayweather memutuskan pensiun pada 2017 setelah memenangi pertandingan internasional terakhirnya kontra petarung bela diri campuran, Conor McGregor.

Sepanjang kariernya, Mayweather memiliki rekor bagus dengan catatan tak pernah terkalahkan dalam 50 pertandingan.

Dia juga dikenal memiliki keterampilan defensif dengan gerakan kaki yang tepat serta reflek bagus.

Bahkan, dia dianggap sebagai salah satu petinju defensif terbaik sepanjang masa, mengalahkan Manny Pacquaio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com