Hal itu ia ungkapkan melalui keterangan video yang diunggah pada akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa keinginan menjadi pelatih muncul karena terispirasi mendiang sang paman, Roger Mayweather, yang baru saja meninggal dunia pada bulan Maret karena sakit.
"Seperti yang Anda ketahui, saya memiliki pelatih luar biasa, ayah dan paman saya," tulis Floyd Mayweather.
"Kepergian paman Roger baru-baru ini membuat saya terinspirasi untuk membantu orang-orang di sekitar dengan cara yang sama seperti yang dilakukan mereka selama karier tinju saya."
"Pada masa yang mengharuskan kita menjaga jarak dengan orang lain, membuat saya merenungkan bagaimana melakukan hal berbeda dalam kehidupan orang lain dan membantu mereka mencapai sebuah tujuan."
"Saya ingin meninggalkan kesan pada orang-orang di sekitar saya dan membiarkan melihat potensi yang mereka miliki," lanjutnya.
Nama besar Mayweather di dunia tinju tidak mempengaruhi awal kariernya sebagai pelatih.
Dalam unggahannya, dia menyertakan video yang membuktikan bahwa dirinya memulai karier kepelatihan dari nol.
Selain sang keponakan, Mayweather juga kerap melatih putranya, Koraun.
"Saya baru dalam pelatihan dan sejauh ini saya bekerja dengan orang-orang yang tidak memiliki pengalaman tinju. Oleh karena itu, kami tumbuh bersama," kata Mayweather.
Kendati demikian, dia berjanji akan menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia.
"Saya berjanji, saya akan menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia," demikian pernyataan Mayweather.
Floyd Mayweather memutuskan pensiun pada 2017 setelah memenangi pertandingan internasional terakhirnya kontra petarung bela diri campuran, Conor McGregor.
Sepanjang kariernya, Mayweather memiliki rekor bagus dengan catatan tak pernah terkalahkan dalam 50 pertandingan.
Dia juga dikenal memiliki keterampilan defensif dengan gerakan kaki yang tepat serta reflek bagus.
Bahkan, dia dianggap sebagai salah satu petinju defensif terbaik sepanjang masa, mengalahkan Manny Pacquaio.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/04/12/15300018/memilih-karier-sebagai-pelatih-floyd-mayweather-mulai-dari-nol