Giorgio Gori meminta izin kepada sekolah anaknya agar putranya bisa melihat Atalanta mengukir sejarah baru melalui suratnya.
"Kami memberi tahu bahwa sore ini Edoardo akan absen dari kelas demi alasan historis budaya," tulis Giorgio Gori yang diunggah dalam akun Twitter pribadinya.
"Dia (Edoardo) akan turut berperan dalam lembar buku sejarah Kota Bergamo dengan ayahnya. Forza Atalanta!" tulis Wali Kota Bergamo.
Benar saja, surat tersebut tampaknya bakal terpampang dalam buku sejarah untuk tahun-tahun ke depan.
#AtalantaValencia, ci siamo! #GoAtalantaGo pic.twitter.com/XcUFCCECdJ
— Giorgio Gori (@giorgio_gori) February 19, 2020
Dalam buku sejarah tersebut menceritakan tinta emas Atalanta tembus perempat final liga kasta paling bergengsi di Eropa, Liga Champions.
Baca juga: Kapten Atalanta Ungkap Penyebab Korban Covid-19 di Italia Tinggi
Akan tetapi, cerita tinta emas tersebut harus dibarengi dengan derai air mata warga Kota Bergamo dan seluruh Italia bahkan hingga dunia.
Ya, coretan sejarah Atalanta di Liga Champions dianggap "bom biologis" dengan peran penyebar virus corona di Italia.
Ungkapan bom biologis itu bahkan keluar dari mulut Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori, sekaligus sang penulis surat.
"Pertandingan itu merupakan bom biologis. Saat itu, kami sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Jika virus itu mulai merebak, sekitar 40 ribu fans yang datang ke San Siro (Milan), sudah pasti terinfeksi," ungkap Gori dikutip Marca.
"Tak ada yang tahu bahwa virus itu 'bergentayangan' di sekitar kita.
Baca juga: Tinta Emas Atalanta di Liga Champions Dibayar Ribuan Nyawa
"Banyak sekali yang menyaksikan pertandingan itu secara bergerombol dan banyak sekali kontak fisik malam itu. Virus itu menyebar dari satu orang ke orang-orang lain," tandas dia.
Hari berganti penuh kesedihan. Namun, Italia mulai bangkit. Lembar dalam buku sejarah kembali dibuka.
Air mata memang masih deras mengalir, tetapi hati tetap membuat Atalanta dan Italia kuat berdiri.
Kondisi Bergamo yang dikoyak virus corona membuat seseorang mengunggah petisi daring di situs web Change.org.
Isi petisi tersebut meminta agar otoritas Liga Italia menyerahkan gelar scudetto Serie A musim ini kepada Atalanta.
Baca juga: Marco Sportiello, Pemain Atalanta Pertama yang Positif Covid-19
Alasannya tidak lain adalah apresiasi tinta emas Atalanta dalam dua musim terakhir hingga tembus perempat final Liga Champions.
"Capaian olahraga dua tahun terakhir dan penghormatan terhadap Kota Bergamo, sebagai simbol penderitaan Italia selama pandemi virus corona."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.