KOMPAS.com - Sekretaris Negara bidang Kesehatan dan Kepedulian Sosial Inggris, Matt Hancock, mengutarakan pendapatnya soal kecaman terhadap rencana pemotongan gaji pesepak bola yang dilakukan oleh klub-klub Liga Inggris.
Pemotongan gaji pemain tersebut sebagai langkah mengantisipasi kerugian klub di tengah wabah virus corona atau Covid-19 yang membuat tidak adanya pertandingan.
Sejauh ini, kebijakan pemotongan gaji hanya dijatuhkan kepada staf, sedangkan pemain tidak.
Empat klub Liga Inggris yang telah melakukan kebijakan tersebut meliputi Tottenham Hotspur, Newcastle United, Norwich City, dan yang terbaru adalah Bournemouth.
Baca juga: Pengkhianatan Coutinho ke Barcelona Warnai Evolusi Liverpool
Tottenham memotong 20 persen gaji dari 550 staf non-pemain dan pelatih.
"Saya pikir semua orang harus memainkan perannya membantu negara dan artinya pemain Premier League (Liga Inggris) juga turut berperan," kata Matt Hancock dikutip dari The Independent.
Matt Hancock mengkritik bahwa pemain Liga Inggris seharusnya berkaca kepada tenaga medis Nadan Kesehatan Negara Inggris (NHS).
"Rekan saya di NHS telah melakukan pengorbanan terakhir dan pergi bekerja serta menangkap penyakit itu dan sayangnya ada yang meninggal."
Baca juga: Bantu Lawan Virus Corona, Tottenham Tawarkan Stadion Mereka ke Layanan Kesehatan
"Saya pikir hal pertama yang bisa dilakukan oleh para pemain Premier League adalah memberikan kontribusi, ambil potongan gaji, dan mainkan peran mereka," kata dia.
Sementara itu, Ketua Komite Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris Julian Knight mengkritik kebijakan pemotongan gaji hanya kepada staf non-pemain dan pelatih adalah tindakan "cabul".
"Kami menghadapi situasi cabul di mana para pemain top yang tidak bekerja terus melihat ratusan ribu pound dalam setiap minggunya sementara staf yang menjaga klub terus kehilangan upah," kata Knight.
"Jika Premier League tidak akan bertindak untuk menyelesaikan krisis ini, maka pemerintah harus turun tangan," kata dia.
Baca juga: Kerinduan Virgil van Dijk terhadap Sepak Bola dan Penggemar Liverpool
"Pemerintah akan menjatuhkan hukuman finansial yang signifikan kepada klub untuk mengembalikan uang yang terpotong gajinya," ancam Knight.
Adapun keputusan Asosiasi Sepak Bola Profesional (PFA) menegaskan agar klub tidak melakukan pemotongan gaji terhadap pemain sebelum ada pertemuan klub dangan PFA.
"PFA meminta klub melihat situasi keuangan masing-masing sebelum kami menawarkan saran kepada pemain tentang pemotongan gaji yang ditawarkan."
"Sebelum menerima atau menandatangani dokumen apa pun dari klub Anda, sangat penting kepada anggota secara kolektif mendiskusikan proposal dengan PFA," tulis pernyataan PFA di laman resminya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.