Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinta Emas Atalanta di Liga Champions "Dibayar" Ribuan Nyawa

Kompas.com - 26/03/2020, 09:20 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Klub asal Italia, Atalanta, berhasil mencuri perhatian dalam ajang Liga Champions musim 2019-2020.

La Dea, julukan Atalanta, bukanlah tim yang diunggulkan. Mereka berstatus debutan dalam pentas paling bergengsi di Benua Eropa tersebut.

Kendati berstatus tim debut, Atalanta mampu mengukir sejarah baru. Mereka berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Champions dan bertemu dengan wakil Spanyol, Valencia.

Tepat pada 19 Februari 2020 waktu setempat, malam di Kota Bergamo dan Milan terasa indah.

Kota Bergamo yang notabene menjadi basis tempat Atalanta berasal dan Milan, khususnya Stadion San Siro, menjadi saksi kemenangan besar 4-1 La Dea atas Valencia di antara 45.000 penonton yang datang.

Baca juga: Marco Sportiello, Pemain Atalanta Pertama yang Positif Covid-19

Langkah skuad asuhan Gian Piero Gasperini menuju delapan besar Liga Champions terbuka lebar. Tinta emas Atalanta mulai tertulis.

Malam indah itu kembali berlanjut pada 10 Maret 2020. La Dea kembali mengalahkan Valencia di leg kedua babak 16 besar Liga Champions meski berstatus tim tamu.

Gelandang andalan Atalanta, Josip Ilicic, memborong empat gol sekaligus dalam kemenangan timnya 4-3 atas Valencia.

Agregat 8-4 untuk kemenangan Atalanta membuat Josip Ilicic cs berhak melaju ke perempat final Liga Champions.

Kota Bergamo benar-benar indah saat itu. Gegap gempita hampir terasa di tiap sudut wilayah yang berjarak 60 km dari Milan ini.

Rasa bangga mereka mengalahkan kabar makhluk kecil berukuran 125 nanometer asal Wuhan, China, bernama virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Fakta 4 Tim yang Lolos Liga Champions, Debut Manis Atalanta

Pada malam indah pertama (19 Februari 2020), Kota Bergamo bahkan Italia belum mengenal jelas virus corona.

Kasus Covid-19 di Italia pertama kali dikonfirmasi pada 20 Februari 2020, ketika seorang pria 38 tahun memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit di kota Codogno, Lombardy, yang berjarak sekitar satu setengah jam menggunakan mobil dari kota Bergamo.

Namun, banyak ahli kesehatan di Italia memprediksi bahwa Covid-19 sudah tiba di Italia jauh sebelum kasus pertama ditemukan.

Selang tiga hari setelah laga Atalanta vs Valencia di San Siro, satu nyawa terenggut akibat virus corona.

Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori, menyebut secara gamblang bahwa malam indah pertama bagi penduduk di wilayahnya adalah penyebab utama penyebaran virus corona di Italia.

Gori tak segan menyebut pertandingan Atalanta vs Valencia sebagai bom biologis Covid-19 dari Milan ke Bergamo, Provinsi Lombardy, dan kemudian menyebar ke seantero Negeri Pizza.

"Pertandingan itu merupakan bom biologis. Saat itu, kami sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Jika virus itu mulai merebak, sekitar 40 ribu fans yang datang ke San Siro (Milan), sudah pasti terinfeksi," ungkap Gori dikutip Marca.

Baca juga: Legenda Timnas Italia Ragu Kompetisi Eropa Bergulir Lagi Bulan Mei

"Tak ada yang tahu bahwa virus itu 'bergentayangan' di sekitar kita.

"Banyak sekali yang menyaksikan pertandingan itu secara bergerombol dan banyak sekali kontak fisik malam itu. Virus itu menyebar dari satu orang ke orang-orang lain," tandas dia.

Senada dengannya, kapten Atalanta, Alejandro Gomez, juga mengakui bahwa laga Atalanta vs Valencia di San Siro adalah biang kerok Covid-19 di Italia.

"Pada awalnya, banyak sekali misinformasi, kami menganggapnya remeh," ujar Gomez dikutip dari Football Italia.

"Kami pikir itu adalah flu biasa dan kami bisa melanjutkan pertandingan secara normal."

"Ketika kematian muncul, kami mulai khawatir. Seseorang di San Siro sudah terjangkit. Kami semua menunggu apakah semua dari kita memperlihatkan gejala." tambahnya.

Baca juga: Fans Atalanta Sumbang Rp 650 Juta ke Rumah Sakit untuk Tangani Virus Corona

"Mengizinkan memainkan laga tersebut sangat ngeri. Tidak ada pengecekan dari Valencia, semuanya sangat santai."

"Saya pikir situasi di Bergamo saat ini ada hubungannya dengan laga Liga Champions tersebut."

"Ada 12 ribu penduduk di sini dan 45 ribu penonton di Stadion San Siro saat itu," tambahnya.

Meski tidak digelar di Bergamo, rakyat Bergamo berbondong-bondong menuju Milan untuk menyaksikan tim kesayangan mereka, Atalanta, melawan Valencia walau harus menempuh jarak sejauh 60 km.

Setidaknya pada laga tersebut ada lebih dari 45.000 orang yang memadati Stadion San Siro, termasuk juga suporter Valencia yang bertandang.

Baca juga: Valencia Vs Atalanta, Malam Bersejarah bagi La Dea

Laga tersebut terpaksa digelar di Stadion Giuseppe Meazza karena markas Atalanta di Atleti Azzurri d’Italia, Bergamo, tidak lolos standar UEFA untuk menggelar laga Liga Champions.

Kini, Italia menjadi penyumbang korban jiwa tertinggi di dunia. Hingga Kamis (26/3/2020) dini hari, jumlah kasus Covid-19 di Italia sebanyak 74.386 kasus. 7.503 di antaranya meninggal dunia.

Kabar baiknya, 9.362 jiwa berhasil sembuh dari virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com