Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan IOC Belum Juga Umumkan Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 24/03/2020, 07:26 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

 

KOMPAS.com - Tekanan terus menghampiri pihak penyelenggara untuk membatalkan Olimpiade Tokyo 2020.

Tuntutan datang bertubi pada beberapa hari terakhir. Akhir pekan lalu, Asosiasi Federasi Atletik Dunia meminta Olimpiade ditunda.

Pada Minggu (22/3/2020), Komite Olimpiade dan Paralimpiade Kanada mengumumkan bahwa mereka tak bakal mengirim delegasi ke Tokyo apabila Olimpiade tetap bergulir musim panas ini.

Tak sampai 12 jam kemudian, Komite Olimpiade Australia mengutarakan hal serupa walau tak secara langsung mengutarakan tidak akan berpartisipasi.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, Pertama Sejak Perang Dunia Kedua

Sementara, Komite/Asosiasi Olimpiade Jerman, Inggris, Norwegia, dan Brasil telah memberi tekanan kepada IOC untuk menunda Olimpiade.

Namun, hingga Selasa (24/3/2020) dini hari WIB belum ada konfirmasi langsung dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) atau pihak penyelenggara Tokyo 2020.

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, apa yang membuat pihak penyelenggara kukuh agar Olimpiade Tokyo 2020 tetap bergulir sementara event-event olahraga lain, termasuk Piala Eropa dan Copa America yang dijadwalkan pada musim panas ini, ditunda?

Menurut Tomahiko Taniguchi, penasihat khusus ke Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, keputusan akhir berada di tangan IOC.

"Lausanne (letak markas IOC) harus mengambil beberapa pekan untuk meneliti semua skenario pembatalan tetapi hal ini bukan keputusan Tokyo," tuturnya kepada BBC.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, Ini 3 Olimpiade yang Juga Pernah Batal

Menurut sebuah sumber BBC, dunia olahraga tengah menyaksikan siapa yang bakal berkedip lebih dulu antara IOC dan pihak penyelenggara Tokyo 2020.

Hal ini karena dampak legal dan komersial besar yang bakal ditanggung dari keputusan berat tersebut.

Pengacara olahraga terkemuka, John Mehrzad QC, menjelaskan bahwa siapapun yang membuat keputusan untuk membatalkan Olimpiade akan terekspos ke potensi pelanggaran kontrak.

"Pihak yang 'membatalkan' atau 'menunda' perjanjian tersebut, kecuali disetujui bersama oleh kedua pihak, bakal berpotensi dianggap melanggar kontrak dan terekspos ke klaim senilai miliaran dolar," tutur Mehrzad.

Klausal "force majeure" atau "Act of God" alias peristiwa atau bencana yang ditimbulkan dari perubahan-perubahan keadaan alam di luar jangkauan dan kekuasaan manusia bisa dipakai apabila mendapat dukungan dari pihak asuransi.

Sejauh ini, World Health Organization (WHO) belum mengutarakan bahwa Olimpiade tak bisa bergulir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com