Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilder Vs Tyson Fury, Pesan Wasit Sebelum Kubu Deontay Lempar Handuk

Kompas.com - 27/02/2020, 15:51 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber Mirror

KOMPAS.com - Deontay Wilder gagal mempertahankan gelar juara dunia kelas berat versi WBC. Dia kalah TKO pada ronde ketujuh dari Tyson Fury dalam laga jilid dua di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020) pagi WIB.

Wasit yang memimpin duel tersebut, Kenny Bayless, menegaskan bahwa kubu Deontay Wilder sudah mengambil langkah yang tepat.

Mereka melempar handuk agar Wilder tidak mengalami masalah yang lebih serius.

Bahkan, sang wasit mengakui bahwa dia memang sudah punya niat untuk mengakhiri pertandingan sebelum kubu Wilder menyatakan menyerah.

Baca juga: Kalah TKO dari Tyson Fury, Peringkat Deontay Wilder di Bawah Trio Inggris

Soal lempar handuk ini menimbulkan gejolak di kubu Wilder. Sang petinju marah dan akan memecat Mark Breland yang membuat keputusan tersebut (lempar handuk).

Menurut Wilder, dirinya masih siap bertarung dan akan terus berjuang demi mempertahankan gelar. Ini yang membuat sang petarung berang karena Mark Breland terlalu cepat mengakhiri pertarungan.

Nah, dalam sebuah momen wawancara usai pertandingan, Bayless mengakui bahwa dia sudah memberikan pesan kepada Wilder.

Bayless ingin Wilder memperlihatkan sesuatu untuk meyakinkan wasit bahwa duel bisa berjalan baik. Nyatanya, Wilder tak berdaya menghadapi gempuran Tyson Fury pada ronde ketujuh.

Sebenarnya, Bayless akan menghentikan pertarungan tersebut setelah melihat Wilder sangat terdesak. Rupanya, Mark Breland lebih dulu mengambil keputusan untuk melempar handuk.

"Menurut saya, penghentian ini bagus karena pada saat istirahat antar-ronde sebelum penghentian, saya pergi ke Deontay," ujar Bayless kepada SiriusXM Fight Nation.

"Saya melihat wajahnya dan memperlihatkan hal yang kami para wasit harus berikan kepada para petinju agar mereka tahu, 'Hei, kau harus menunjukkan sesuatu kepadaku."

Baca juga: Babak Belur Dikalahkan Tyson Fury, Deontay Wilder Dilarang Bertanding 6 Pekan

"Mereka tahu bahwa jika anda tidak menunjukkan sesuatu kepadaku, maka saya harus melakukan pekerjaanku dan menghentikannya."

Dia pun mengakui, Wilder seorang pejuang sehingga dia sangat terpukul saat melihat pelatihnya melempar handuk. Tak ayal, sang petinju sangat kecewa dengan apa yang dilakukan kubunya.

"Tanggapan pertama Deontay adalah, 'Kenapa saya menghentikannya?'. Kemudian, saya membiarkan dia tahu bahwa sudutnya yang menghentikan pertarungan meskipun saya pun hampir menghentikannya."

Akibat hantaman keras Fury, Wilder mengalami pendarahan pada telinga kiri selama pertarungan tersebut.

Meski demikian, laga tetap berlangsung karena dokter ring memberikan rekomendasi setelah memeriksanya. Cedera yang dialami tak seburuk yang terlihat.

"Saya pikir darahnya keluar dari bagian dalam teliga," tambah Bayless.

"Pada akhir ronde ketika saya ingin memeriksanya, dokter sudah di atas ring saat saya mengambil kartu skor. Dokter menatapku dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja."

"Nanti setelah pertarungan, dokter mengatakan bahwa Deontay menggunakan sesuatu di daun telinganya. Darah yang keluar akibat daun telinganya yang sobek, bukan gendang telinga."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com