Bertemu Jokowi di Italia, Ketua KOI Sampaikan Progres Pelepasan Sanksi WADA

KOMPAS.com - Ketua Komite Olimpiade Indoensia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, telah menyampaikan perkembangan terbaru kepada Presiden Joko Widodo terkait upaya pembebasan Indonesia dari sanksi WADA.

Laporan tersebut disampaikan Raja Sapta Oktohari ketika bertemu Joko Widodo di Roma, Italia, pada Sabtu (30/10/2021) waktus setempat.

Sejak 29 Oktober 2021, Joko Widodo beserta jajarannya memang sedang berada di Kota Roma untuk menghadiri KTT G20 dan beberapa pertemuan bilateral.

Di sisi lain, Raja Sapta Okotohari beserta pengurus NOC Indonesia juga sedang bertugas di Eropa dalam rangka memperkuat diplomasi dengan IOC, Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC), hingga Federasi Internasional (IF).

Tidak hanya itu, Raja Sapta Oktohari selaku Ketua KOI, bekerja untuk ikut serta membantu upaya percepatan pembebasan sanksi WADA terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

Dalam pertemuan dengan Joko Widodo, Raja Sapta Oktohari mengaku sudah menyampaikan kabar bahwa LADI telah menyelesaikan total 24 pending matters yang diminta WADA.

Menurut Raja Sapta Oktohari, Presiden Joko Widodo dalam beberapa pekan terakhir masih terus memantau perkembangan upaya pencabutan sanksi WADA.

Raja Sapta Oktohari juga menyebut Joko Widodo telah memberi perintah agar investigasi penyebab turunnya sanksi WADA bisa segera dituntaskan.

Sebab, Indonesia memiliki banyak agenda event olahraga internasional dalam beberapa tahun ke depan.

“Saya sampaikan, sejak ditunjuk sebagai ketua satgas oleh Menpora, saya langsung berangkat bertemu WADA dan IOC," kata Okto dikutip dari rilis resmi yang diterima KOMPAS.com.

"Kami menemukan tiga hal utama yang menjadi kendala , yakni komunikasi, administrasi, dan teknis,” ujar Okto.

“Saya laporkan kepada Presiden bahwa saat ini kami memiliki komunikasi intensif dengan WADA, RADO (Badan Anti-Doping Regional) Asia, serta JADA (Badan Anti-Doping Jepang) yang akan mendampingi LADI," ujar Okto menambahkan.

"Presiden berpesan untuk mempercepat proses pencabutan sanksi WADA terhadap LADI karena kita memiliki banyak event ke depan," ujar Okto.

"Presiden juga tegas menyampaikan masalah investigasi, beliau meminta semuanya harus dituntaskan secara transparan," tutur Okto menambahkan.

Lebih lanjut, Okto menyebut Satuan Tugas (Satgas) Tim Percepatan Pembebasan Sanksi WADA dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan WADA, RADO Asia, JADA, LADI, Kemenpora, dan Kementerian Keuangan.

“Terdekat, kami akan melakukan rapat bersama pada 2 November," kata Raja Sapta Oktohari.

"Kami ingin memastikan fairness bagi semua. Kami akan berusaha memberikan gambaran utuh dan menjelaskan situasinya kepada WADA. Kami melihat ada celah untuk mendapatkan titik temu permasalahan ini," tutu Raja Sapta Oktohari menambahkan.

Pada akhir Oktober lalu, LADI mengklaim sudah menyelesaikan total 24 pending matters yang diminta WADA.

Namun, LADI masih harus mengerjakan beberapa tanggungan lainnya untuk mempercepat proses pencabutan sanksi WADA.

Setidaknya terdapat tiga hal yang akan segera dikerjakan LADI sampai akhir 2021.

Pertama, LADI akan segera melengkapi penandatanganan MoU dengan seluruh pengurus pusat organisasi cabang olahraga di Indonesia.

Kedua, LADI akan memperbarui MoU dan menyelesaikan tunggakan terhadap laboratorium tes di Qatar yang menumpuk sejak 2017.

Ketiga, LADI akan bekerja untuk memenuhi minimal sampel uji doping seperti yang sudah ditetapkan dalam test doping plan (TDP).

Ketidakpatuhan LADI terhadap aturan test doping plan (TDP) tahunan menjadi dasar sanksi yang dikeluarkan WADA pada 7 Oktober 2021.