Cara Membaca Formasi Sepak Bola

KOMPAS.com - Dalam permainan sepak bola terdapat istilah formasi. Formasi dalam permainan sepak bola dapat diartikan sebagai penempatan pemain.

Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim secara berlawanan. Jumlah pemain dalam masing-masing tim adalah 11 orang di lapangan.

Ke-11 pemain tersebut menempati posisinya masing-masing sesuai arahan pelatih.

Dikutip dari modul Permainan Bola Besar (2017) yang disusun oleh Dudi Hartono, S.Si dan Asep Saifudin, S.Si, posisi pemain sepak bola meliputi penjaga gawang atau kiper, pemain bertahan atau bek, gelandang, dan penyerang atau striker.

Pada dasarnya, sepak bola adalah permainan tim. Oleh karenanya, ke-11 pemain tersebut harus bisa bekerja sama untuk meraih kemenangan.

Dalam sebuah pertandingan, seorang pelatih akan menentukan formasi yang digunakan.

Formasi umumnya menggunakan angka berdasarkan jumlah pemain di masing-masing posisi selain kiper. Contohnya adalah formasi 5-3-2.

Cara membaca formasi tersebut adalah urut dari posisi paling belakang yaitu pemain bertahan (5), pemain tengah (3), dan pemain depan (2).

Dalam permainan sepak bola pola pertahanan susunan pemain 5-3-2, berarti lima adalah pemain belakang. Tiga adalah pemain tengah atau gelandang dan dua lainnya adalah penyerang.

Adapun, pemain bertahan terdiri dari bek tengah dan bek sayap. Sementara gelandang terdiri dari gelandang serang dan gelandang bertahan.

Pemilihan taktik dan formasi merupakan bagian penting dalam permainan sepak bola. Dalam sepak bola, formasi pemain pun mengalami perkembangan dari masa ke masa.

Saat ini, dikenal banyak formasi dalam sepak bola. Beberapa macam formasi yang populer di dunia sepak bola di antaranya adalah:

• 3-5-2
• 3-4-1-2
• 3-4-3
• 4-4-2
• 4-3-3
• 4-2-3-1
• 4-1-4-1

Selain contoh di atas, ada juga pelatih yang menerapkan formasi tidak umum. Misalnya adalah Marcelo Bielsa (pelatih klub Leeds United asal Argentina) yang pernah menggunakan formasi 3-3-1-3.

Selain Bielsa, ada juga Pep Guardiola (pelatih Manchester City) dan Vicente Del Bosque (mantan pelatih timnas Spanyol) yang mengembangkan formasi tanpa striker murni yang disebut formasi 4-6-0 atau false nine.