Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kekurangan dari Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Kompas.com - 30/01/2024, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.comCulturally Responsive Teaching adalah nama lain dari pendekatan pengajaran yang berbasis budaya.

Pendekatan ini sering disingkat CRT. Adalah pendekatan yang berfokus pada pengajaran responsif budaya.

Dikutip dari situs Understood, culturally responsive teaching adalah pendekatan pengajaran yang didasarkan pada penelitian.

Secara garis besar, pendekatan ini menghubungkan konteks budaya, bahasa, serta pengalaman hidup siswa dengan apa yang dipelajari di sekolah.

Apa kekurangan culturally responsive teaching?

Baca juga: 5 Kelebihan dari Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Kekurangan pendekatan CRT

Dilansir dari situs Springer Link, salah satu kekurangan culturally responsive teaching adalah lemahnya lingkungan belajar yang inklusif juga adil.

Sayangnya, pendekatan pengajaran yang berbasis budaya ini tidak serta-merta menjadikan lingkungan belajar sebagai tempat yang aman untuk siswa.

Karena peluang terjadinya peristiwa rasialisme cenderung lebih besar. Ditambah lagi dengan sikap siswa yang mungkin kurang toleransi.

Kekurangan culturally responsive teaching lainnya ialah sulit diterapkan. Karena pendekatan ini membutuhkan waktu dan usaha lebih dari guru serta siswa.

Selain itu, kedua belah pihak juga harus saling berdampingan, dan mendapat dukungan penuh dari sekolah.

Baca juga: Sumber Belajar: Pengertian dan Jenis-jenisnya

Kekurangan pendekatan CRT lainnya, yakni sulit diukur efektivitasnya. Hasil pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) harus dipantau dalam waktu lama.

Tak hanya itu, respons siswa yang kurang baik atau mendukung, juga menjadi salah satu kekurangan culturally responsive teaching.

Tidak semua siswa mungkin terbiasa dengan kelas yang inklusif dan terbuka terhadap budaya. Namun, hal ini bisa diatasi dengan kebiasaan dan peran guru yang aktif.

Terakhir, kekurangan pendekatan CRT ialah butuh pengetahuan dan keterampilan khusus dari guru. Misalnya pengetahuan dan latar belakang budaya siswa.

Jika pendekatan ini tidak dibarengi dengan pengetahuan dan keterampilan khusus, dikhawatirkan terjadi miskomunikasi atau kesalahpahaman.

Baca juga: 7 Pengertian Hasil Belajar Menurut Ahli

Kesimpulannya, kekurangan culturally responsive teaching ialah:

  • Lemahnya lingkungan belajar yang inklusif juga adil
  • Sulit diterapkan, karena butuh waktu dan usaha lebih dari guru serta siswa
  • Efektivitasnya sulit diukur dengan cepat dan pasti
  • Respons siswa kurang baik
  • Butuh pengetahuan dan keterampilan khusus dari guru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com