Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sepeda Motor Tidak Jatuh dalam Aksi "Tong Stand"?

Kompas.com - 06/01/2024, 18:30 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Saat mengunjungi pasar malam, tidak jarang kita akan melihat Tong Stand.

Tong Stand adalah salah satu wahana di pasar malam yang menyuguhkan atraksi pemotor yang mengemudikan motor dengan kecepatan tertentu hingga motor berjalan di dinding berbentuk tong besar dengan kemiringan hampir vertikal.

Adapun wahana Tong Stand juga dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Tong Setan.

Baca juga: Percepatan Sentripetal pada Gerak Melingkar Beraturan

Lalu, mengapa sepeda motor tidak jatuh dalam aksi tong stand?

Dilansir dari buku Ensiklopedia Sains (dalam Kehidupan Sehari-hari) (2020) oleh Nida'ul Khairiyah, sepeda motor tidak jatuh dalam aksi tong stand karena adanya gaya sentripetal.

Pengendara motor berputar-putar mengelilingi dinding sebuah arena tong.

Ketika permainan berakhir, pengendara mengurangi kecepatannya dan akhirnya mendarat kembali ke lantai.

Ketika motor bergerak di dinding ada sejumlah gaya yang bekerja. Gaya gravitasi yang bertindak dari bawah, gaya gesek yang bersinggungan langsung dengan ban motor, dan juga gaya sentripetal yang mengarahkan sepeda dari pusat lingkaran ke dinding.

Dari hal tersebut, gaya gesek dan gravitasi menyeimbangkan satu sama lain. Kedua gaya ini bekerja dalam arah yang berlawanan satu sama lain.

Baca juga: Pengertian Gaya Berat, Normal, Gesekan, Tegangan Tali, dan Sentripetal

Gaya gesek diakibatkan oleh ban motor harus didukung oleh kecepatan motor yang cukup, maknanya harus ada kecepatan minimum dari motor untuk menghasilkan gaya gesek yang maksimum.

Dalam hal ini jika gaya gravitasi lebih besar, maka sepeda motor akan meluncur ke bawah dan pengendara akan jatuh.

Gesekan menjadi kuat karena kecepatan meningkat, tetapi dengan meningkatkan kecepatan, dan lebih sulit bagi pengendara untuk mengarahkan kendaraan dengan aman.

Baca juga: Menentukan Gaya Sentripetal Dengan Jari-Jari dan Percepatan Sudut

Dikutip dari buku Bedah Fisika Dasar (2018) oleh Kurrotul Ainiyah, gaya sentripetal merupakan gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar degan arah selalu menuju pusat lingkaran.

Gaya sentripetal berguna untuk mengubah arah gerak benda tanpa mengubah besar kecepatan linearnya.

Tanpa ada gaya sentripetal, maka suatu benda tidak akan bisa bergerak melingkar.

Itulah penjelasan mengenai mengapa pengendara motor di dalam tong stand tidak terjatuh.

Baca juga: Soal Gaya Sentripetal: Tegangan Tali Pada Saat di Titik Tertinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com