KOMPAS.com – Karisma merupakan sebuah atribusi yang asalnya dari proses interaktif antara pemimpin dan pengikutnya.
Atribut-atribut karisma meliputi keyakinan yang kuat, rasa percaya diri, kemampuan berbicara, dan lain-lain.
Kepemimpinan karismatik adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin menggunakan pesona, daya tarik, serta kepribadiannya untuk memotivasi dan menginspirasi pengikut.
Dampak kepemimpinan karismatik bergantung bagaimana kepemimpinan tersebut digunakan.
Ketika digunakan dengan cara yang positif maka dapat menginspirasi dan memotivasi pengikut dalam mencapai hal-hal hebat.
Akan tetapi, ketika digunakan dengan cara yang negatif maka dapat menciptakan budaya ketakutan dan intimidasi yang berujung pada hasil negatif.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Otoriter: Definisi, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangan
Kepemimpinan karismatik memiliki beberapa dampak positif yang dapat membantu organisasi atau tim untuk mencapai tujuannya.
Dampak positif kepemimpinan karismatik sebagai berikut:
Pemimpin karismatik kerap kali sangat baik dalam menginspirasi serta memotivasi para pengikutnya. Ia mampu mengartikulasi visi yang beresonansi dengan pengikutnya dan menciptakan tujuan serta makna.
Pemimpin karismatik kerap kali mempunyai hubungan yang erat dengan pengikutnya sehingga membantu membangun kepercayaan.
Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen kepada pemimpin dan organisasi.
Pemimpin karismatik kerap kali merupakan seorang komunikator yang handal. Ia mampu menyampaikan ide dan visinya dengan cara yang mudah dipahami.
Pemimpin karismatik mendorong kreativitas dan inovasi yang mampu mengarah pada ide dan pendekatan baru.
Hal ini dapat membantu organisasi supaya tetap terdepan dalam persaingan dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.
Pemimpin karismatik kerap kali membangun rasa persahabatan di antara para pengikutnya yang dapat menumbuhkan kerja sama tim dan kolaborasi.