Hal ini mendorong peningkatan produktivitas dan hasil yang lebih baik.
Pemimpin karismatik kerap mampu memanfaatkan motivasi intrinsik pengikutnya yang dapat menciptakan peningkatan kepuasan kerja dan rasa pemenuhan.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Laissez-faire: Pengertian dan Ciri-ciri
Adapun beberapa efek atau dampak negatif kepemimpinan karismatik sebagai berikut:
Selain itu, terdapat beberapa kritik dan tantangan terkait dengan pendekatan kepemimpinan karismatik, sebagai berikut:
Pemimpin karismatik kerap mengandalkan pesona dan karisma pribadinya untuk memengaruhi pengikutnya.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya transaparansi dalam mengambil keputusan dan ketergantungan pada intuisi pemimpin daripada data yang obyektif.
Pemimpin karismatik dapat menjadi sangat fokus pada visi dan tujuannya sehingga menjadi otoriter dan mengabaikan kebutuhan dan pendapat pengikutnya.
Hal tersebut mampu menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan, bahkan potensi tirani.
Pemimpin karismatik kerap menaruh fokus pada tujuan jangka pendek dan mungkin tidak mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari keputusan yang dibuatnya.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya keberlanjutan serta potensi masalah pada masa mendatang.
Kepemimpinan karismatik mampu menciptakan ketergantungan pada pemimpin yang dapat menjadi masalah ketika pemimpin tidak hadir.
Ketergantungan tersebut mampu menyebabkan kurangnya motivasi dan kreativitas ketika pemimpin tidak ada untuk menginspirasi dan memotivasi.
Pemimpin karismatik dapat menjadi terlalu percaya diri dengan kemampuan dan keputusannya sehingga menyebabkan kurangnya pemikiran kritis dan potensi kesalahan dalam penilaian.
Pemimpin karismatik mungkin hanya fokus kepada mereka yang setia kepadanya dan mengabaikan mereka yang kritis dan skeptis terhadap kepemimpinannya.
Hal ini menyebabkan kurangnya keragaman pemikiran dan potensi titik buta.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian dan Ciri-ciri
Referensi: