KOMPAS.com - Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa (2004) oleh Dedi Nurhadiat, proses pembuatan patung dikenal dengan nama membentuk.
Membentuk yakni mewujudkan ide dan gagasan ke dalam wujud tiga dimensional.
Beberapa alat yang digunakan untuk membuat patung adalah sudip atau butsir, meja putar, pahat, palu, kakatua atau catut, dan cetakan.
Baca juga: Patung Arsitektur: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Dilansir dari buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI (2021) oleh Desi Damayanti, berikut penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing alat yang digunakan untuk membuat patung:
Sudip atau butsir yaitu alat yang terbuat dari bahan kayu dan kawat. Sudip digunakan untuk membuat patung dari bahan tanah liat.
Meja putar yaitu meja untuk membuat patung dari tanah liat. Meja tersebut dapat digerak-gerakkan dengan cara memutar.
Gunanya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
Baca juga: Seni Patung Konstruksi: Pengertian dan Cara Membuatnya
Ada dua jenis pahat, yaitu pahat ukir kayu dan pahat ukir batu.
Pahat ukir kayu bentuknya bervariasi, sedangkan pahat untuk batu bentuknya lurus tebal.
Palu merupakan alat pelengkap pahat. Pahat tanpa palu tidak dapat berfungsi dengan baik.
Jenis palu untuk pahat ukir terbuat dari bahan kayu sawo atau kayu jambu biji.
Palu dari bahan kayu disebut gandin. Gandin terbuat dari kayu agar tidak merusak pahat.
Catut atau kakatua terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua. Kegunaannya adalah mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat.
Cetakan terbuat dari gips. Kegunaannya untuk mencetak karya seni patung dari bahan cair.
Bentuk cetakan bergantung pada model cetakan.