Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kebudayaan Suku Dayak 

Kompas.com - 25/11/2022, 19:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Ciri khas dari tarian ini, gerakannya gesit, lincah, penuh semangat dan diikuti petikan dari penari. Tari Kancet Papatai sering diiringi lagu Sak Paku dan alat musik Sampe.

  • Upacara tiwah

Tiwah adalah suatu ritual yang dilakukan untuk mengantarkan tulang orang yang meninggal ke Sandung. Sandung merupakan semacam rumah kecil yang dibuat khusus untuk meletakkan tulang orang yang sudah meninggal dunia. 

Sebelum tulang-tulang tersebut diantarkan dan diletakkan ke Sandung, masih ada ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain.

  • Tato tradisional 

Masyarakat Suku Dayak Iban diperkirakan telah mengenal tato sejak 1500 SM-500 SM. Tato ini sebagai sebuah tradisi, di mana saat perang berlangsung, tato digunakan suku Dayak Iban untuk membedakan kawan dan lawan. 

Baca juga: Sifat dan Corak Hukum Adat Dayak

  • Mangkok merah

Mangkok merah adalah suatu media persatuan suku Dayak. Mangkok merah akan diedarkan jika suku Dayak merasa kedaulatannya dalam bahaya. 

Panglima perang akan mengeluarkan isyarat siaga dengan berupa mangkok merah yang diedarkan dari kampung ke kampung. Panglima perang suku Dayak, umumnya dipercaya memiliki kekuatan supranatural. 

Sistem kepercayaan Suku Dayak 

Berkaitan dengan sistem kepercayaan yang dianut masyarakat suku Dayak Ngaju dan Dayak Ot Danum menganut kepercayaan dari leluhur yang disebut Kaharingan.

Dalam sistem kepercayaan tersebut terdapat ciri khas, yakni adanya pembakaran tulang ketika ritual penguburan, sedangkan rumpun dari Dayak Banuaka tidak terdapat ritual pembakaran tulang pada saat penguburan. 

Untuk sistem kepercayaan masyarakat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan menekankan ritual dalam kehidupan. Contohnya upacara pertanian atau pesta panen. Sistem kepercayaan tersebut sering disebut agama Balian.

Baca juga: 5 Provinsi di Pulau Kalimantan

Sistem kekerabatan Suku Dayak 

Dalam sistem kekerabatan masyarakat Dayak berdasarkan ambilineal. Sistem ambilineal yakni menghitung hubungan masyarakat melalui laki-laki dan sebagian perempuan. Untuk perkawinan ideal adalah perkawinan yang dilakukan dengan saudara sepupu yang kakeknya saudara kandung.

 

(Sumber: KOMPAS.com/ Puspasari Setyaningrum)

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com