Rektor jenis ini menggunakan neutron cepat untuk menghasilkan fisi dalam bahan bakar reaktor nuklir. Reaktor jenis ini tidak memiliki moderator neutron, dan menggunakan bahan pendingin yang kurang moderasi neutron.
Untuk tetap menjaga agar reaksi nuklir berantai tetap berjalan maka diperlukan bahan bakar yang mempunyai bahan belah (fissile material) dengan kandungan uranium 235 yang lebih tinggi (lebih dari 20 persen).
Reaktor cepat mempunyai potensi menghasilkan limbah transuranik yang lebih kecil karena semua aktinida dapat terbelah dengan menggunakan neutron cepat, namun reaktor ini sulit untuk dibangun dan mahal dalam pengoperasiannya.
Reaktor nuklir fusi bekerja dengan menggabungkan dua atom ringan sehingga dihasilkan suatu energi. Akhir-akhir ini mulai dikembangkan reaktor jenis fusi baru.
Biaya riset untuk reaktor fusi sangat mahal. Fusi nuklir dapat menghasilkan energi yang besar dengan hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan, tingkat keamanan yang lebih baik, dan persediaan bahan baku yang melimpah. Reaktor fusi merupakan energi yang ramah lingkungan.
Baca juga: Perjanjian Senjata Nuklir: Isi, Pelanggaran, dan Posisi Indonesia
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.