KOMPAS.com - Dalam komunikasi terdapat proses di mana suatu pesan dikelola (encoding) hingga pesan tersebut diterima (decoding).
Dikutip dari buku Media dan Komunikasi Politik (2018) oleh Junaidi dan teman-teman, model komunikasi ini dikembangkan oleh Stuart Hall berdasarkan analisis teks dari pengembangan teori resepsi.
Secara sederhana encoding merupakan proses pembuatan pesan menggunakan kode-kode tertentu, sedangkan decoding merupakan proses penerimaan menggunakan kode-kode untuk mengartikan sebuah pesan
Disadur dalam buku Teori-Teori Komunikasi (2020) oleh Mukarom bahwa, encoding adalah proses pembuatan ide atau gagasan yang disusun menggunakan simbol atau kode untuk disebarkan kepada khalayak melalui saluran media tertentu.
Proses encoding disebut juga dengan aktivitas menyandi yang bisa dilakukan sekali atau berulang-ulang.
Baca juga: Pengertian Komunikasi Massa Menurut Ahli
Dapat diartikan pula aktivitas kominkator menginterpretasikan apa yang ada di pikirannya ke dalam sebuah bentuk yang dapat ditafsirkan oleh indera.
Karena didasarkan oleh pikiran masing-masing orang, maka kemampuan menyandi setiap orang juga berbeda-beda.
Hasil dari penyandian ini didasari oleh latar belakang komunikator atau sumber, yaitu frame of reference dan field of experience. Penjelasannya sebagai berikut:
Proses decoding biasa disebut dengan menyandi bali merupakan proses lanjutan dari encoding. Di mana komunikan mengartikan, menjabarkan, menafsirkan pesan dengan berbagai cara.
Terdiri dari aktivitas mengartikan dan menfsirkan pesan-pesan secara fisik sehingga menjadi arti tertent yang dapat diterima oleh komunikan.
Baca juga: Teori Komunikasi Informatif oleh Shannon dan Weaver
Ada dua proses decoding atau dalam penyadian balik, yaitu similiarities of meaning dan influencing people. Sebagai berikut:
Proses decoding dapat terjadi secara bertingkat maupun tidak bertingkat yang dipengaruhi oleh jumlah komunikan.
Apabila komunikan tunggal maka komunikasi dapat berlangsung tanpa ada tingkatan, sedangkan komunikan nontunggal (kelompok) maka komunikasi berlangsung secara bertingkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.