Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bumi: Pengertian, Jenis, Cara Mengukur, dan Dampaknya

Kompas.com - 09/09/2022, 13:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Biasanya terjadi di daerah kapur atau pertambangan. Jenis gempa bumi ini juga jarang terjadi dan bersifat lokal.

  • Gempa bumi buatan

Adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir, atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

  • Gempa vumi vulkanik

Terjadi akibat aktivitas magma, tepatnya sebelum gunung api meletus. Jika gunungnya makin aktif, kian tinggi pula letusan yang mampu mengakibatkan gempa. Jenis gempa ini hanya terasa di sekitar gunung berapi.

Jenis gempa bumi berdasarkan kedalaman

Dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Gempa bumi dalam

Adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan Bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi ini umumnya tidak terlalu berbahaya.

  • Gempa bumi menengah

Adalah jenis gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 sampai 300 kilometer di bawah permukaan Bumi. Gempa ini mampu menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

Baca juga: Langkah Menghadapi Gempa Bumi

  • Gempa bumi dangkal

Adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 kilometer dari permukaan Bumi. Jenis ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Jenis gempa bumi berdasarkan gelombang atau getaran gempa

Dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Gelombang primer

Disebut juga gelombang longitudinal. Adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh Bumi dengan kecepatan antara 7–14 kilometer/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

  • Gelombang sekunder

Disebut juga gelombang transversal. Adalah jenis gempa bumi yang gelombang atau getarannya, seperti gelombang primer, namun kecepatannya sudah berkurang, yakni sekitar 4–7 kilometer/detik. Gelombang ini tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

Cara mengukur gempa

Energi gempa bumi bergerak melalui Bumi dalam getaran yang disebut gelombang seismik.

Untuk mengukurnya, diperlukan alat khusus bernama seismograf. Merupakan alat atau sensor getaran yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran permukaan tanah.

Para ilmuwan dapat mengukur gelombang seismik ini melalui seismometer atau seismograf . Alat itu mendeteksi gelombang seismik di bawah instrumen, dan mencatatnya sebagai rangkaian zig-zag. Adapun rekaman gempa bumi yang dibuat dinamakan seismogram.

Baca juga: Syarat Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi

Dampak gempa bumi

Berikut beberapa dampak gempa bumi:

  • Dampak fisik

Dampak fisik yang ditimbulan dari gempa bumi, berupa:

    1. Bangunan roboh atau hancur
    2. Tanah longsor
    3. Jatuhnya korban jiwa
    4. Permukaan tanah menjadi retak dan jalanan terputus
    5. Banjir karena rusaknya tanggul
    6. Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami
  • Dampak sosial

Dampak sosial yang ditimbulan dari gempa bumi, berupa:

    1. Gempa bumi mengakibatkan hilangnya harta benda akibat rumah yang hancur
    2. Dapat menimbulkan kelaparan karena kehilangan persediaan dan sumber makanan
    3. Menimbulkan penyakit
    4. Kerusakan yang besar dapat melumpuhkan kegiatan ekonomi, politik, dan lain-lain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com