Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Pigmen Warna pada Tumbuhan

Kompas.com - 16/07/2022, 11:00 WIB
Syifa,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

Sementara, fototropin merupakan kelas dua fotoreseptor cahaya biru yang pertama kali ditemukan pada akhir 1980-an.

Fototropin berperan dalam mengoptimalkan efesiensi fotosintesis tanaman, seperti pengaturan pembukaan stomata untuk pertukaran gas CO2, dan melindungi organ fotosintesis akibat paparan cahaya berlebih.

­­Flavonoid

Merupakan kelompok senyawa pigmen yang lebih besar. Terdiri dari beberapa jenis, misalnya chalcones dan aurone yang memberikan warna kuning pada beberapa bunga.

Baca juga: Fungsi Fosfor bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Salah satu fungsi flavonoid adalah melindungi jaringan daun di bawahnya dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet.

Selain itu, ada antosianin yang memberi warna merah, merah muda, ungu, dan biru.

Antosianin adalah turunan glikosida dan antosianidin. Pigmen ini mudah diekstrasi ke larutan asam lemah. Warna antosianin akan berubah dari merah saat kondisi asam, menjadi ungu saat kondisi netral, dan menjadi biru saat kondisi basa.

Maka tak heran, tumbuhan yang mengandung antosianin sering digunakan sebagai indikator alami pada pengujian asam basa.

Contohnya ekstrak ungu tua dari kubis merah rebus akan berubah menjadi biru-hijau jika direbus dalam air alkali. Keberadaan pigmen ini tidak akan mengganggu proses fotosintesis dalam kloroplas sel mesofili yang mendasarinya.

Baca juga: Fungsi Endosperm bagi Pertumbuhan Tanaman

Betasianin

Pigmen merah yang terdapat pada akar bit dan bunga Bougainvillea ini merupakan kelompok senyawa glikosilasi yang lebih kompleks, dan dikenal sebagai betalains atau betasianin.

Keberadaan betasianin terbatas pada sekelompok kecil famili yang berkerabat dekat dengan ordo Chenopodiales, termasuk famili goosefoot, cactus, dan portulaca, yang diketahui tidak menghasilkan antosianin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com