KOMPAS.com - Break Even Point (BEP) adalah kondisi di mana perusahaan berada di titik tidak untung maupun tidak rugi.
Jadi, perusahaan memiliki jumlah pengeluaran yang setara dengan pendapatan. Dalam bahasa Indonesia, break even point disebut pula titik impas.
Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan analisis BEP (Break Even Point), supaya bisa menyusun rencana yang menguntungkan perusahaan di masa mendatang.
Menurut Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti dalam buku Manajemen Operasi (2009), analisis BEP adalah analisis untuk menemukan satu titik, baik dalam unit maupun rupiah, yang memperlihatkan bahwa biaya sama dengan pendapatan.
Dengan melakukan analisis BEP, perusahaan dapat mengetahui volume penjualan dan titik impasnya, yakni tidak rugi maupun untung.
Saat nilai penjualannya telah melampaui titik impas, dalam kondisi itulah perusahaan mulai mendapat untung.
Baca juga: Break Even Point: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Dilansir dari buku Aplikasi Komputer dalam Bisnis (Microsoft Excel dan Microsoft Power Point) (2020) karya Gumulya Sonny Marcel Kusuma dkk, analisis break even point adalah analisis kondisi di mana pendapatan yang diperoleh sama seperti pengeluaran biaya.
Salah satu tujuan analisis BEP ialah mencari titik temu antara pendapatan dan biaya atau titik impas, serta merencanakan tingkat volume produksi dan penjualan yang diperkirakan akan membawa keuntungan bagi perusahaan.
Jelaskan tujuan pembuatan analisis BEP!
Dikutip dari buku Studi Kelayakan Bisnis (2021) oleh Sulasih dkk, tujuan pembuatan analisis BEP adalah:
Baca juga: Alasan Laporan Keuangan Dibutuhkan Perusahaan Tiap Tahunnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.