Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toxic Masculinity: Pengertian, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 25/04/2022, 16:00 WIB
Ester Johana,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Make up dan fashion tidak ada hubungannya dengan maskulinitas, melainkan wujud dedikasi tinggi kepada diri sendiri. 

Dampak toxic masculinity

Toxic masculinity ini akan mengganggu kesehatan mental laki-laki karena hal ini dapat membatasi definisi sifat seorang laki-laki dan mengekang pertumbuhannya dalam bermasyarakat.

Pembatasan sifat ini akan memberikan beban terhadap laki-laki yang dianggap tidak memenuhi standar maskulinitas. 

Apabila seorang laki-laki dibesarkan melalui pandangan sempit toxic masculinity, mereka hanya akan merasa diterima masyarakat jika sudah memenuhi standar maskulinitas yang berlebihan.

Hal ini dapat memicu gangguan kesehatan mental seperti:

  • Seorang laki-laki lebih memilih untuk memendam emosinya daripada meminta pertolongan
  • Seorang laki-laki lebih rentan mengidap depresi
  • Seorang laki-laki rentan mendapatkan trauma psikologis
  • Seorang laki-laki lebih rentan untuk bunuh diri

Baca juga: Teori Dramatisme: Pengertian, Asumsi, dan Retorika

Mencegah toxic masculinity 

Terdapat beberapa cara untuk mencegah toxic masculinity, yaitu: 

  • Menyebarkan fakta mengenai gender 
  • Membatasi penggunaan kata-kata "laki-laki tidak boleh menangis" atau "bersikaplah layaknya laki-laki" karena hal tersebut dapat memengaruhi psikologis anak ketika dewasa
  • Sering melakukan diskusi mengenai maskulinitas, baik di lingkungan rumah maupun sekolah 
  • Mengikuti organisasi yang bergerak mengenai gender. 
  • Ikut andil dalam memerangi toxic masculinity dengan melakukan sharing atau pengajaran melalui media sosial. 
  • Hati-hati dalam membrikan media hiburan pada anak. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com