Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bunyi Bisa Terdengar?

Kompas.com - 31/03/2022, 13:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Tumbur Simangunsong, Guru SMPN 1 Silau Laut, Asahan, Sumatera Utara

 

KOMPAS.comBunyi adalah salah satu bentuk energi yang bersumber dari benda yang bergetar. Setiap benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi dan dinamakan sumber bunyi.

Bunyi juga termasuk gelombang longitudinal karena arah getaran sama dengan arah rambatannya. Bunyi sebagai gelombang untuk merambat memerlukan medium atau zat perantara.

Medium tersebut dapat berupa zat padat, cair dan gas. Bunyi akan merambat lebih cepat jika melalui medium zat padat daripada zat cair dan gas. 

Frekuensi bunyi

Menurut frekuensinya bunyi terdiri dari tiga jenis, yaitu:

  • Infrasonik yaitu bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz
  • Audiosonik yaitu bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz-20KHz
  • Ultrasonik yaitu bunyi yang frekuensinya lebih dari 20KHz

Jenis bunyi yang dapat didengar oleh manusia normal adalah jenis audiosonik yaitu frekuensi 20 Hz- 20 KHz.

Jika kurang dari 20 Hz maka telinga manusia tidak dapat mendengar bunyi tersebut. Demikian juga jika diatas 20 KHz, maka alat pendengaran manusia akan terganggu atau rusak.

Baca juga: Macam-macam Bunyi dan Contohnya

Alasan bunyi dapat didengar 

Mengapa bunyi bisa terdengar? Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bunyi bisa terdengar karena tiga hal, yaitu:

  • Adanya sumber bunyi yaitu benda yang bergetar dengan frekuensi 20 Hz- 20KHz.
  • Adanya zat perantara atau medium yaitu zat padat, cair, dan gas.
  • Adanya penerima/pendengar yaitu alat pendengaran manusia ataupun hewan yang normal (tidak cacat).

Sifat-sifat bunyi 

Berikut beberapa sifat bunyi, yaitu: 

Bunyi dapat dipantulkan 

Pantulan bunnyi terjadi jika mengenai suatu pengalang, sehingga terjadi gema atau gaung. Gema merupakan pantulan yang terdengar jelas. Contohnya, ketika berteriak di pinggir tebing akan terdengar dengan jelas. 

Sedangkan, gaung adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas. Seperti, berteriak di dalam goa atau ruangan. Biasanya akan terdengar suara-suara kurang jelas.

Baca juga: Bunyi 3 Hukum Newton dan Contoh Kasus dalam Kehidupan Sehari-Hari

Bunyi dapat dibiaskan 

Peristiwa pembiasan berlaku pada bunyi. Jika gelombang bunyi merambat dari satu medium ke medium lain yang memiliki indeks bias berbeda maka gelombang bunyi akan mengalami pembiasan. 

Contohnya, kamu sedang berteriak di siang hari dan seorang teman yang berada cukup jauh tidak dapat mendengar teriakan dengan jelas. 

Hal ini karena sebagian suara yang dihasilkan dibiaskan ke angkasa oleh lapisan udara dingin yang ada di atas lapisan udara panas. 

Namun, jika berteriak di malam hari, teriakan akan terdengar lebih jelas. Hal ini karena udara yang dekat permukaan bumi lebih dingin dibandingkan udara pada lapisan atas. Sehingga suara teriakan mengalami pemantulan sempurna. 

Bunyi merambat memerlukan medium 

Perambatan bunyi terjadi melalui medium padat, cair, maupun gas. Namun, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa, karena tidak ada medium di ruang hampa. 

Baca juga: Bunyi Hukum Newton II dan Contoh Penerapannya dalam Kehidupan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com