Oleh: Tumbur Simangunsong, Guru SMPN 1 Silau Laut, Asahan, Sumatera Utara
KOMPAS.com - Bunyi adalah salah satu bentuk energi yang bersumber dari benda yang bergetar. Setiap benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi dan dinamakan sumber bunyi.
Bunyi juga termasuk gelombang longitudinal karena arah getaran sama dengan arah rambatannya. Bunyi sebagai gelombang untuk merambat memerlukan medium atau zat perantara.
Medium tersebut dapat berupa zat padat, cair dan gas. Bunyi akan merambat lebih cepat jika melalui medium zat padat daripada zat cair dan gas.
Menurut frekuensinya bunyi terdiri dari tiga jenis, yaitu:
Jenis bunyi yang dapat didengar oleh manusia normal adalah jenis audiosonik yaitu frekuensi 20 Hz- 20 KHz.
Jika kurang dari 20 Hz maka telinga manusia tidak dapat mendengar bunyi tersebut. Demikian juga jika diatas 20 KHz, maka alat pendengaran manusia akan terganggu atau rusak.
Baca juga: Macam-macam Bunyi dan Contohnya
Mengapa bunyi bisa terdengar? Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bunyi bisa terdengar karena tiga hal, yaitu:
Berikut beberapa sifat bunyi, yaitu:
Pantulan bunnyi terjadi jika mengenai suatu pengalang, sehingga terjadi gema atau gaung. Gema merupakan pantulan yang terdengar jelas. Contohnya, ketika berteriak di pinggir tebing akan terdengar dengan jelas.
Sedangkan, gaung adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas. Seperti, berteriak di dalam goa atau ruangan. Biasanya akan terdengar suara-suara kurang jelas.
Baca juga: Bunyi 3 Hukum Newton dan Contoh Kasus dalam Kehidupan Sehari-Hari
Peristiwa pembiasan berlaku pada bunyi. Jika gelombang bunyi merambat dari satu medium ke medium lain yang memiliki indeks bias berbeda maka gelombang bunyi akan mengalami pembiasan.
Contohnya, kamu sedang berteriak di siang hari dan seorang teman yang berada cukup jauh tidak dapat mendengar teriakan dengan jelas.
Hal ini karena sebagian suara yang dihasilkan dibiaskan ke angkasa oleh lapisan udara dingin yang ada di atas lapisan udara panas.
Namun, jika berteriak di malam hari, teriakan akan terdengar lebih jelas. Hal ini karena udara yang dekat permukaan bumi lebih dingin dibandingkan udara pada lapisan atas. Sehingga suara teriakan mengalami pemantulan sempurna.
Perambatan bunyi terjadi melalui medium padat, cair, maupun gas. Namun, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa, karena tidak ada medium di ruang hampa.
Baca juga: Bunyi Hukum Newton II dan Contoh Penerapannya dalam Kehidupan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.