Fungsi biosensor adalah mendeteksi kebocoran dan menentukan lokasi deposit minyak. Biosensor juga dapat digunakan untuk mengecek kualitas udara dan parameter kualitas susu.
Dalam hal ini, biosensor juga berfungsi sebagai pengontrol kualitas makanan, meliputi deteksi kontaminasi mikroba, analisis lemak, protein, dan karbohidrat, serta menentukan kesegaran makanan.
Dalam bidang ini, biosensor digunakan untuk mengontrol beberapa penyakit, seperti diabetes, jantung, dan kolesterol. Biosensor juga bisa dimanfaatkan dalam diagnosis obat, metabolit, vitamin, maupun enzim.
Selain itu, biosensor berguna dalam studi efisiensi obat, penyakit infeksi, maupun alergi.
Biosensor berfungsi untuk mengontrol kualitas tanah, menentukan degradasi kayu dan makanan, serta mendeteksi keberadaan dan konsentrasi pestisida.
Fungsi biosensor dalam bidang militer adalah mendeteksi zat kimia dan biologi yang digunakan sebagai senjata perang, seperti bakteri patogen, virus, maupun gas pelemah saraf.
Baca juga: Aplikasi Enzim dalam Industri: Proses Produksi dan Contoh Enzimnya
Contoh biosensor yang menggunakan enzim adalah alat pengukur gula darah. Alat ini menggunakan enzim glukosa oksidase untuk memecah gula dalam darah.
Biosensor bekerja dengan mengoksidasi glukosa menggunakan dua elektron untuk mereduksi FAD menjadi FADH2.
FADH2 kemudian dioksidasi oleh elektroda, dan menerima dua elektron elektroda dalam beberapa tahap.
Hasilnya ialah arus listrik yang bisa digunakan untuk mengukur konsentrasi glukosa.
Dalam contoh ini, elektroda adalah transduser, dan enzim adalah elemen biologi yang sensitif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.