Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Pemisahan Campuran

Kompas.com - 12/11/2021, 09:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Titien Suprihatien, Guru SMPN 11 Batanghari, Jambi

 

KOMPAS.com - Campuran adalah materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan tidak mengalami reaksi. Setiap zat penyusun dalam campuran masih memiliki sifat zat asalnya.

Jenis campuran 

Di alam ini campuran terbagi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.

Campuran homogen

Campuran homogen adalah campuran yang tidak bisa dibedakan zat apa saja yang tercampur. Contohnya seperti larutan gula atau larutan garam.

Ketika dua sendok garam dimasukkan ke dalam segelas air dan kemudian diaduk, maka garam akan larut.

Campuran ini disebut larutan garam. Air berfungsi sebagai pelarut atau solvent dan garam adalah zat terlarut atau solute

Dalam larutan ukuran zat terlarut sangat kecil sehingga tidak bisa dibedakan antara pelarut dan zat terlarut. Sehingga larutan terlihat serba sama. 

Baca juga: Jenis-Jenis Zat Campuran Berdasarkan Sifatnya

Campuran heterogen

Campuran heterogen  adalah campuran yang tidak serba sama. Seperti campuran antara air dan pasir.

Campuran ini tidak bisa disebut larutan pasir. Karena pasir tidak dapat tercampur secara sempurna dengan air. 

Cara memisahkan campuran

Zat-zat yang tercampur dapat dipisahkan secara fisika. Caranya, dengan memanfaatkan sifat-sifat fisis unsur penyusun campuran tersebut.

Seperti berdasarkan wujud zat, titik leleh, ukuran partikel, titik didik, sifat kemagnetannya, kelarutan, kemampuan mengkristal dan lainnya.

Sifat fisika ini penting diketahui agar dapat memilih teknik pemisahan yang tepat. Di antara teknik pemisahan tersebut adalah:

Filtrasi 

Dalam kehidupan sehari-hari filtrasi dikenal dengan penyaringan. Filtrasi adalah teknik pemisahan campuran sederhana yang sering dilakukan di rumah.

Seperti ketika menyaring santan untuk memisahkankan santan kelapa dengan ampasnya. Ampas kelapa disebut residu sedangkan santan kelapa adalah filtrat atau hasil filtrasi. 

Begitu juga ketika membuat teh. Daun teh diseduh dengan air mendidih, kemudian dibiarkan beberapa saat.

Proses ini disebut maserasi atau perendaman. Perendaman bertujuan untuk mendapatkan ekstrak daun teh dengan lebih maksimal.

Setelah direndam kemudian dilakukan filtrasi untuk memisahkan daun teh (residu) dan filtratnya yaitu air teh yang akan diminum.

Lama perendaman dan suhu air mempengaruhi kandungan daun teh yang terlarut di dalam filtrat.

Baca juga: Perbedaan Zat Tunggal dan Campuran

Apakah teknil filtrasi bisa digunakan untuk memisahlan garam dan air pada larutan garam ?

Jawabannya adalah tidak bisa. Karena prinsip filtrasi atau penyaringan adalah perbedaan ukuran partikel zat-zat yang tercampur.

Filtrasi dilakukan menggunakan alat sederhana yang berfungsi sebagai penyaring yang bisa dilewati partikel kecil namun menahan partikel lebih besar.

Kristalisasi

Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan garam dari larutan garam. Ketika garam dilarutkan dengan air tentu tidak bisa dibedakan antara air dan garam.

Namun rasa asin dari larutan tersebut, menandakan bahwa dalam air itu terdapat garam yang sudah larut. 

Prinsip dari kristalisasi adalah  pembentukan larutan jenuh, ketika larutan garam dibuat jenuh dengan cara dipanaskan, maka sebagian pelarut (air) akan menguap.

Kondisi ini akan membuat kristal garam tumbuh kembali. Kristalisasi juga digunakan dalam memproduksi gula dan kristal murni lainnya.

Sentrifugasi

Gaya sentrifugal dapat dimanfaatkan dalam memisahkan campuran, teknik ini dinamakan sentifugasi.

Sentrifugasi sendiri banyak dimanfaatkan pada bidang medis seperti untuk memisahkan sel darah mengunakan alat sentrifus.

Dalam kehidupan sehari-hari prinsip sentrifugasi dapat dilakukan secara manual dan sederhana.

Caranya, siapkan dua buah baskom besar dan isi dengan air keruh. Sumber air dan volume air harus sama. Beri label pada baskom A dan baskom B.  

Baca juga: Soal UAS IPA: Pemisahan Campuran

Air pada baskom A biarkan tanpa perlakuan, sedangkan air pada baskom B diberi perlakuan khusus.

Masukkan tanganmu hingga menyentuh bagian bawah baskom. Putar tangan perlahan dengan satu arah.

Tingkatkan kecepatan putaran tangan hingga maksimal. Lakukan selama10 menit. Setelah itu keluarkan tangan dari air dan biarkan hingga 1 jam. Bandingkan apa yang terjadi pada baskom A dan baskom B.

Distilasi

Distilasi dikenal juga dengan penyulingan. Prinsipnya adalah perbedaan titik didih dari zat yang bercampur.

Distilasi banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti pada pemisahan minyak bumi. Juga ketika mengisolasi kandungan tertentu dari suatu tumbuhan, ataupun memisahkan campuran lainnya. 

Distilasi biasanya memerlukan peralatan laboratorium yang komplit. Namun bisa juga dilakukan dengan sederhana.

Beberapa alat yang dibutuhkan dalam distilasi sederhana adalah, sumber api/bunsen, labu distilasi bisa digantikan dengan botol minuman, selang infus untuk menghubungankan botol dengan kondensor atau pendingin, pendinginnya bisa dibuat dengan memanfaatkan botol bekas air mineral yang diberi es batu, dan botol kaca bening untuk menampung distilat.

Baca juga: Cara Memisahkan Campuran: Filtrasi, Distilasi, Kromatografi, Sublimasi

Kromatografi

Prinsip pemisahan kromatografi adalah  perbedaan  kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam suatu fasa diam dan fasa gerak.

Ada banyak jenis kromatografi, dan yang sederhana adalah kromatografi kertas. Kromatografi kertas bisa dilakukan untuk memisahkan komponen warna pada tinta. 

Ketika kertas ditotoli dengan setetes tinta, dan dimasukkan ke dalam gelas berisi pelarut, ujung atas kertas disangkutkan ke sebuah lidi untuk menahan agar kertas bisa tergantung.

Bagian bawah kertas sedikit menyentuh pelarut, namun tidak mengenai totolan tinta. Pelarut akan merambat naik ke atas kertas. Perhatikan apa yang terjadi dengan totolan tinta pada kertas.

Lakukan kembali dengan variasi pelarut dan jenis tinta yang akan dipisahkan. Banyak pelarut yang bisa digunakan seperti air, etanol, bensin, minyak dan zat cair lain nya. 

Sublimasi

Sublimasi dapat dilakukan untuk memisahkan  campuran tertentu seperti kapur barus dengan pasir.

Ketika campuran kapur barus dan pasir dipanaskan, kapur barus akan menyublim atau berubah wujud dari padat menjadi gas sedangkan pasir tidak mengalami perubahan.

Gas kapur barus tersebut akan kembali menjadi padat/kristal ketika didinginkan. Semua zat yang bisa menyublim akan dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.

Baca juga: Campuran dan Contohnya

Banyak sekali teknik pemisahan campuran yang dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup manusia. Seperti ekstraksi, absorbsi, maserasi, sokletasi, refluk, juga evaporasi.

Ilmu pengetahuan semakin berkembang dan anak Indonesia harus terus berjuang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com