Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Tradisional Gorontalo

Kompas.com - 19/05/2021, 16:32 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

  • Totobu’o

Totobu’o merupakan senjata tradisional Gorontalo berupa tombak dari kayu hitam sepanjang 2 meter dengan mata dari besi putih.

Totobu’o biasa digunakan oleh para penjaga istana kerajaan, sedangkan totobu’o dengan rumbai serat enau (totobu’o yilamba) digunakan oleh keluarga kerajaan yang berjenis kelamin laki-laki. Rumai-rumbai serat enau menggambarkan status sosial seorang bangsawan.

Jenis lain dari totombu’o adalah sambawa. Sambawa merupakan tombak yang berukuran lebih pendek dari totombu’o yaitu sekitar 165 cm dengan mata tombak yang berbentuk seperti pisau kecil.

Jenis tombak terakhir adalah kanji pumbungo yang lebih panjang dari totombu’o yaitu sekitar 275 sentimeter. Kanji pumbungo memiliki mata tombak berupa besi-besi panjang yang berjumlah tujuh buah, melambangkan persatuan dan sifat pantang menyerah.

Kanji pumbungo selain digunakan oleh prajurit istana, digunakan juga oleh masyarakat Gorontalo untuk menangkap ikan.

Baca juga: Keunikan Sumpit, Senjata Tradisional Kalimantan Timur

  • Kalumbi

Kalumbi adalah senjata tradisional Gorontalo yang berbentuk seperti pemukul bola bisbol. Kalumbi terbuat dari kayu langka eboni hitam yang terkenal kuat dan tahan lama.

Kalumbi berukuran panjang 50 sentimeter dan berat hampir mencapai 3 kilogram. sehingga kalumbi hanya bisa digunakan oleh prajurit terlatih dengan cara mengayunkannya untuk memukul.

  • Pantilo

Selain kalumbi, Gorontalo memiliki pemukul lain yang bernama pantilo atau pandilo. Pantilo mirip dengan kalumbi, bedanya jika kalumbi seperti bulat dan sisinya halus, pantilo berbentuk limas dengan sisi dan ujung yang tajam. Pantilo juga 10 sentimeter lebih panjang dibanding kalumbi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com