Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-Jenis Polutan Kendaraan dan Dampaknya

Kompas.com - 14/04/2021, 14:53 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

  • Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon atau HC dihasilkan dari sisa pembakaran kendaraan bermotor yang bercampur dengan gas pembuangan lainnya.

Hidrokarbon bisa jadi tidak memiliki pengaruh langsung ke tubuh manusia, namun dampak buruknya bisa dirasakan dalam jangka waktu beberapa tahun kemudian.

HC berbahaya bagi kesehatan tubuh karena bisa menimbulkan gangguan napas, kerusakan paru-paru dan menjadi sumber karsinogenik atau penyebab kanker.

Baca juga: Penyebab Polusi Udara di Kota Besar

  • Partikel

Ukuran partikel yang paling berbahaya untuk tubuh ialah 0.1 mikron hingga 10 mikron. Umumnya, jenis partikel berukuran 5 mikron bisa langsung masuk dalam paru-paru makhluk hidup dan mengendap di alveoli.

Walau begitu, ukuran partikel yang lebih besar pun juga berdampak buruk untuk kesehatan tubuh manusia, karena bisa menyebabkan iritasi dan gangguan pernapasan.

Partikel dalam polutan kendaraan biasanya dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor yang tidak sempurna.

  • Timah hitam

Timah hitam biasanya dihasilkan dari timah hitam organik yang dicampur dengan bensin supaya nilai oktannya bertambah. Sama seperti jenis polutan kendaraan lainnya, timah hitam juga sangatlah berbahaya untuk tubuh.

Apabila dihirup secara berlebihan, timah hitam ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan tubuh, seperti muntah, sakit perut, sakit kepala dan lainnya.

Selain mempengaruhi kesehatan tubuh manusia, kandungan polutan kendaraan juga berpengaruh buruk pada perubahan iklim global. Salah satunya ialah peningkatan pemanasan global. 

Baca juga: Mengapa Polusi Suara Berbahaya bagi Manusia dan Hewan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com