Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atmosfer Mars, Mungkinkah Menunjang Kehidupan?

Kompas.com - 19/02/2021, 14:08 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mars adalah planet keempat terdekat dengan Matahari, tepat berada di belakang Bumi. Mars dikenal dengan nama planet merah karena permukaannya yang berwarna merah kecoklatan. Tahukah kamu bahwa pada awalnya Mars mirip seperti Bumi?

Dilansir dari NASA, dulunya Mars memiliki atomsfer tebal yang melindungi air dalam betuk cair di permukaannya.

Hal ini didasari oleh penemuan jejak dasarsungai kering di permukaan Mars. Ditambah lagi dengan keberadaan mineral yang hanya dapat terbentuk jika ada air.

Para ilmuwan bahkan meyakini bahwa jumlah oksigen di Mars pada awalnya sama dengan jumlah oksigen di Bumi. Mars juga memiliki air dalam bentuk cair sehingga memungkinkan kehidupan di dalamnya.

Lalu mengapa Mars berubah menjadi planet yang dingin dan kering seperti sekarang? Hal itu karena atmosfer Mars menipis sehingga tidak lagi dapat melindungi air pada permukaannya.

Mengapa atmosfer Mars lebih tipis jika dibandingkan dengan atmosfer Bumi?

Jawabannya adalah karena gaya gravitasi Mars yang kecil, juga ketidakadaan medan magnet dalam planet tersebut.

Baca juga: Manusia Hidup di Mars, Mungkinkah?

 

Dilansir dari NASA's Mars Exploration Program, Mars berukuran 6 kali lebih kecil dari volume Bumi, sehingga gaya gravitasinya juga 62,5 persen lebih kecil dari Bumi. Sehingga jika berat badanmu di Bumi adalah 50 kilogram, saat di Mars berat badanmu menjadi hanya 19 kilogram.

mars.nasa.gov Perbandingan gaya gravitasi di Bumi dan di Mars

Mars awalnya memiliki dinamo internal penghasil medan magnet planet. Namun dinamo ini diduga rusak akibat hantaman benda luar angkasa yang kuat.

Hal ini menyebabkan Mars tidak lagi memiliki medan magnet yang dapat melindungi Bumi dari medan magnet dan juga angin Matahari.

Gaya gravitasi yang lemah dan tidak adanya medan magnet planet, membuat atmosfer Mars terkikis oleh angin Matahari yang terus menerpanya.

Akibatnya, atmosfer Mars yang awalnya setebal Bumi sekarang menjadi 100 kali lebih tipis dibandingkan atmosfer Bumi.

Hilangnya atmosfer dalam jumlah besar ini membuat Mars kehilangan oksigen dan air dalam bentuk cair.

Dilansir dari Space, atmosfer Mars sekarang terdiri dari 95,32% karbon dioksida, 2,7% nitrogen, 1,6% argon, 0,13% oksigen, 0,08% karbon monoksida, dan sisanya adalah air, nitrogen oksida, neon, krypton, xenon, juga hidrogen-deutrium-oksigen.

Baca juga: Mars, Planet dengan Dua Bulan yang Mengitari

Atmosfer yang tipis ini membuat Mars sangatlah kering, dipenuhi oleh oksida besi yang merah kecoklatan.

Suhunya sangat dingin yaitu -80 fahrenheit atau 30° celcius, dan sangat rentan terhadap hantaman asteroid. Hal ini menyebabkan manusia tidak bisa hidup di gurun kering sangat dingin Mars.

Namun ilmuwan memperkirakan bahwa terapat air dalam bentuk cair di dalam permukaan Mars yang memungkinkan kehidupan lain. Hal ini dikuatkan oleh penemuan lapisan es di bawah permukaan Mars.

Pencarian kehidupan di Mars masih berlangsung hingga saat ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com