Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakteristik dan Prinsip Pembuatan Seni Liping

Kompas.com - 26/11/2020, 19:15 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seni liping atau seni diorama merupakan sebuah bentuk karya seni yang bentuknya berupa visualisasi tiga dimensi tentang cerita rakyat, tokoh, hewan, atau cerita-cerita warisan leluhur.

Dikutip dari buku Ship Dioramas Bringing Your Models to Life (2013) karya David Griffith, bahwa diorama memiliki beberapa cakupan yang disebutkan seperti, terdiri lebih dari satu model, berada di selain dasar polos, dan menceritakan sebuah kisah atau mengilustrasikan tema.

Dalam seni liping atau seni diorama ada karakteristik yang harus di tunjukkan dalam membuat sebuah diorama agar terlihat baik.

Berikut karakteristik membuat diorama:

  • Diorama harus secara visual menyenangkan dan memuaskan mental.
  • Diorama seharusnya tidak membosankan.
  • Diorama harus memiliki titik fokus.
  • Diorama harus memiliki cukup ‘barang’ di dalamnya, tetapi tidak terlalu banyak.
  • Diorama harus menceritakan sebuah kisah atau menceritakan sebuah tema.

Pada proses pembuatannya, karya seni ini membutuhkan keseimbangan pada semua elemen penyusunannya agar nampak harmonis.

Baca juga: Pengertian dan Proses Pembuatan Karya Seni Mozaik 

Prinsip seni liping

Melansir Ray Anderson (1988) dalam buku The Art Of Diorama, menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan diorama yang baik, yaitu :

  • Sebuah diorama harus menceritakan sebuah cerita sederhana,

Sebuah diorama harus menceritakan sebuah cerita yang sederhana, kesimpulan dapat diserahkan kepada imajinasi penonton.

Untuk bisa menarik perhatian penonton selama satu atau dua menit paling banyak, jadi petunjuk cerita harus sederhana dan jelas.

Pada setiap diorama mempunyai latar belakang cerita, cerita yang disuguhkan dalam bentuk diorama itu harus jelas dan mudah dipahami para penonton.

Maka sebisa mungkin diorama dibuat dengan latar cerita yang sederhana dan memberikan kesan yang mendalam kepada penonton agar bisa dimengerti dan berimajinasi secara langsung ke dalam adegan cerita yang ditampilkan.

Baca juga: Teknik Seni Rupa dua Dimensi

  • Potongan harus sekecil mungkin untuk menciptakan pribadi, perasaan yang mendalam.

Tokoh harus sebagai “pusat perhatian,” bukan hanya sebagai patung. Maksud dari perhiasan kecil ini ialah sebuah figur replika tokoh harus terlihat hidup.

Karena tokoh dalam sebuah diorama itu mempunyai peran yang sangat penting dalam memperagakan sebuah adegan cerita yang diusung.

Jadi peran miniatur tokoh itu tidak dibuat seperti patung yang kaku dan tanpa cerita.

  • Adegan harus seperti dikelilingi penonton

Adegan harus seperti dikelilingi yang membuatnya merasa menjadi bagian dari aksi bukannya jauh dari aksi tersebut.

Diorama dibuat sebaik mungkin agar para penontonnya merasa terhanyut ke dalam adegan cerita yang dibawakan, dan dapat membuat penonton seolah-olah menjadi bagian dari adegan tersebut.

Baca juga: Pengertian Seni Rupa Terapan Dua Dimensi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com