Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-hari

Kompas.com - 25/11/2020, 23:06 WIB
Silmi Nurul Utami,
Rigel Raimarda

Tim Redaksi

Awan

Keluarlah dari rumah dan lihatlah ke langit. Ada awan yang melayang di udara. Tahukah kamu berapa berat awan? Dilansir dari situs United States Geological Survey, awan memiliki berat sekitar 551 ton, jauh melebihi berat gajah Afrika yang mencapai 7 ton.

Gajah saja tidak mengapung, mengapa awan yang ratusan kali lebih berat dibanding gajah mengapung?

Jawabannya adalah massa jenis awan lebih ringan dibanding massa jenis udara sehingga awan dengan berat yang sangat besar dapat mengapung sangat tinggi di udara.

Kapal Laut

Mengapa kapal bisa mengapung di atas lautan, padahal ukurannya sangat besar dan berat?Kapal pada zaman modern bahkan sangat besar, terbuat dari logam yang keras dan berat. Bukankah koin logam tenggelam saat dimasukkan dalam air?

Jawabannya adalah karena kapal memiliki ruang kosong berisi udara di dalamnya. Dilansir dari Let's Talk Science, ruang udara tersebut membuat massa jenis keseluruhan kapal lebih ringan dari pada massa jenis air di lautan, sehingga kapal bisa terus mengapung.

Inilah mengapa jika kapal mengalami kebocoran, kapal tersebut dapat tenggelam. Saat kapal bocor, air akan masuk ke dalamnya dan memaksa udara untuk keluar.

Hal ini menyebabkan massa jenis kapal menjadi lebih besar dibanding massa jenis air, dan kapal pun tenggelam hingga dasar laut.

Baca juga: Satuan Dasar Massa: Kilogram

Kapal Selam

Mengapa kapal selam bisa mengapung di atas permukaan laut, lalu tenggelam lagi, lalu terapung dengan sangat mudah? Jawabannya adalah keberadaan ruang udara dalam kapal, kapal selam dibuat berdasarkan prinsip massa jenis.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Tangki udara pada kapal selam

Kapal selam memiliki satu tangki pemberat yang dapat diisi dengan air. Terlihat pada gambar, jika ingin mengapung, tangki pemberat dikosongkan membuat massa jenis kapal selam lebih ringan dibanding dengan air.

Saat tangki diisi penuh dengan air, udara akan keluar dari tangki menyebabkan massa jenis kapal lebih berat dibandingkan air.

Untuk kembali naik ke permukaan, tangki kapal selam membuang air dan terisi udara yang terkompresi sehingga kapal dapat mengapung di atas air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com